
Telkom akan memisahkan bisnis konektivitas serat domestik ke anak usahanya, Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), senilai Rp35,8 triliun. Langkah ini sejalan dengan arah industri menuju model bisnis asset-light dan membuka peluang kolaborasi dengan operator lain.
Meski kompetisi akan meningkat, kami memperkirakan Telkomsel tetap memimpin pasar berkat kapasitas bandwidth lebih besar dan efisiensi skala. Pada tahap awal, TLKM akan mentransfer sekitar 492.000 km kabel last-mile dan 83.000 km backbone fibre, disusul tahap kedua pada 1H26 mencakup 25.000 km kabel bawah laut antar pulau. Setelah transaksi, manajemen berencana mencari mitra strategis dengan kepemilikan 20–30% untuk membuka nilai TIF lebih lanjut. TIF diperkirakan mencatat pendapatan Rp25,6 triliun per tahun dengan EBITDA Rp9–10 triliun (margin 35–39%), dan memiliki valuasi 9–12x EV/EBITDA.
Manajemen juga mempertimbangkan pembagian dividen spesial, di luar dividen reguler dan program buyback. Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk TLKM dengan target harga Rp3.700, merefleksikan 15x P/E dan 2,0x P/BV FY26E, dengan potensi kenaikan tambahan dari monetisasi TIF.
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.

Telkom akan memisahkan bisnis konektivitas serat domestik ke anak usahanya, Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), senilai Rp35,8 triliun. Langkah ini sejalan dengan arah industri menuju model bisnis asset-light dan membuka peluang kolaborasi dengan operator lain.
Meski kompetisi akan meningkat, kami memperkirakan Telkomsel tetap memimpin pasar berkat kapasitas bandwidth lebih besar dan efisiensi skala. Pada tahap awal, TLKM akan mentransfer sekitar 492.000 km kabel last-mile dan 83.000 km backbone fibre, disusul tahap kedua pada 1H26 mencakup 25.000 km kabel bawah laut antar pulau. Setelah transaksi, manajemen berencana mencari mitra strategis dengan kepemilikan 20–30% untuk membuka nilai TIF lebih lanjut. TIF diperkirakan mencatat pendapatan Rp25,6 triliun per tahun dengan EBITDA Rp9–10 triliun (margin 35–39%), dan memiliki valuasi 9–12x EV/EBITDA.
Manajemen juga mempertimbangkan pembagian dividen spesial, di luar dividen reguler dan program buyback. Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk TLKM dengan target harga Rp3.700, merefleksikan 15x P/E dan 2,0x P/BV FY26E, dengan potensi kenaikan tambahan dari monetisasi TIF.
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.


Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)





Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)




