Tiger Insights Note (2 September 2025)
17:00, 15 September 2025
Market Research
By Haikal Samsul

logo
Source : MSID Investment Specialist

IHSG beri perlawanan, potensi rebound lebih cepat

IHSG sempat terkoreksi tajam, dibuka di level ~7.600 atau turun -2,7% kemarin. Namun, indeks berhasil memberi perlawanan dan ditutup lebih tinggi di level ~7.700 meski asing mencatat outflow hingga Rp 2,2 triliun dan aktivitas perdagangan yang juga tinggi dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 23,5 triliun. Mayoritas saham big cap masih menjadi pemberat IHSG, sementara saham-saham terkorelasi emas justru menguat. Ingat, pergerakan ini sudah kami antisipasi sejak Tiger Insights Edisi 29 Agustus 2025 dengan 9 September 2025 sebagai potensi hari pivot penting.

BBCA beri sinyal pembalikan

Sejak puncak akhir Mei lalu, sampai perdagangan kemarin BBCA telah terkoreksi hingga -22,5%. Kami melihat penurunan tajam ini membuka peluang rebound, mengingat pola serupa terjadi April 2025 saat saham jatuh ke level 7.275 lalu bangkit signifikan. Meski begitu, karena likuiditasnya yang relatif besar, kami melihat BBCA tetap butuh waktu untuk membentuk tren pembalikan arah. Patut dicatat, data KSEI menunjukkan kepemilikan asing di saham ini sudah turun 3,8% sejak awal tahun. Kondisi ini bisa memberi ruang untuk masuknya kembali aliran dana baru.

Saham terkorelasi emas bersinar

Kenaikan harga emas global menjadi katalis penguatan saham-saham emas berkat prospek topline dari Average Selling Price (ASP) yang lebih tinggi. Salah satu pendorong tambahan adalah rencana VanEck melakukan penyesuaian pada ETF utamanya, GDX, mulai 19 September 2025. Nantinya, ETF ini akan berisi perusahaan dengan market cap > USD 150 juta dan minimal 50% pendapatan atau sumber daya mineral terkorelasi emas atau perak, dengan rebalancing kuartalan. Per Agustus 2025, GDX mengelola AUM sekitar USD 18,9 miliar. Saat ini, BRMS adalah satu-satunya saham Indonesia yang sudah menjadi penghuni GDXJ dengan bobot 0,8-0,9% dengan potensi naik ke GDX setelah penyesuaian.

Tiger Insights Note (2 September 2025)
Market Research
by Haikal Samsul
17:00, 15 September 2025
logo
Source : MSID Investment Specialist

IHSG beri perlawanan, potensi rebound lebih cepat

IHSG sempat terkoreksi tajam, dibuka di level ~7.600 atau turun -2,7% kemarin. Namun, indeks berhasil memberi perlawanan dan ditutup lebih tinggi di level ~7.700 meski asing mencatat outflow hingga Rp 2,2 triliun dan aktivitas perdagangan yang juga tinggi dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 23,5 triliun. Mayoritas saham big cap masih menjadi pemberat IHSG, sementara saham-saham terkorelasi emas justru menguat. Ingat, pergerakan ini sudah kami antisipasi sejak Tiger Insights Edisi 29 Agustus 2025 dengan 9 September 2025 sebagai potensi hari pivot penting.

BBCA beri sinyal pembalikan

Sejak puncak akhir Mei lalu, sampai perdagangan kemarin BBCA telah terkoreksi hingga -22,5%. Kami melihat penurunan tajam ini membuka peluang rebound, mengingat pola serupa terjadi April 2025 saat saham jatuh ke level 7.275 lalu bangkit signifikan. Meski begitu, karena likuiditasnya yang relatif besar, kami melihat BBCA tetap butuh waktu untuk membentuk tren pembalikan arah. Patut dicatat, data KSEI menunjukkan kepemilikan asing di saham ini sudah turun 3,8% sejak awal tahun. Kondisi ini bisa memberi ruang untuk masuknya kembali aliran dana baru.

Saham terkorelasi emas bersinar

Kenaikan harga emas global menjadi katalis penguatan saham-saham emas berkat prospek topline dari Average Selling Price (ASP) yang lebih tinggi. Salah satu pendorong tambahan adalah rencana VanEck melakukan penyesuaian pada ETF utamanya, GDX, mulai 19 September 2025. Nantinya, ETF ini akan berisi perusahaan dengan market cap > USD 150 juta dan minimal 50% pendapatan atau sumber daya mineral terkorelasi emas atau perak, dengan rebalancing kuartalan. Per Agustus 2025, GDX mengelola AUM sekitar USD 18,9 miliar. Saat ini, BRMS adalah satu-satunya saham Indonesia yang sudah menjadi penghuni GDXJ dengan bobot 0,8-0,9% dengan potensi naik ke GDX setelah penyesuaian.

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF