Potensi reli lanjutan IHSG saat WIFI nantikan hasil lelang

IHSG ditutup menguat +0,53% ke level 8.051 dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 69 triliun ditopang pasar nego dan rebalancing indeks global. Investor asing tercatat membukukan inflow Rp 2,8 triliun atau 78% dari total transaksi IHSG. Kami melihat potensi reli lanjutan menuju All-Time High (ATH) baru masih terbuka, selama koreksi tertahan di area 7.900–7.935. Di saat yang bersamaan, WIFI justru masih terkonsolidasi di rentang 2.390–2.740. Pasar masih menantikan hasil lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang dijadwalkan Kemkomdigi diumumkan pada Oktober 2025.

 

Normalisasi harga BRMS pasca rebalancing

Lonjakan transaksi BRMS sudah kami antisipasi sejak sebulan terakhir menjelang tanggal efektif rebalancing VanEck Gold Miners ETF pada 19 September 2025. Pada penutupan akhir pekan lalu, BRMS melonjak +17,12% dengan nilai transaksi sekitar Rp 3 triliun. Namun, kami kembali mengingatkan Mayfriends bahwa normalisasi harga lazim terjadi setelah tanggal efektif. Aksi profit taking biasanya mendorong koreksi pasca reli panjang sejak pengumuman rebalancing. Hal ini menjadi pola wajar dalam dinamika saham yang masuk indeks global.

Potensi pertumbuhan pendapatan JPFA dari harga ayam

JPFA berpotensi mencatat pertumbuhan pendapatan seiring perbaikan harga ayam di pasar. Sentimen positif ini juga ditopang oleh bertambahnya alokasi program MBG yang sebelumnya dibahas pada Tiger Insights Live 4 September 2025. Stabilitas harga ayam turut diperkuat oleh keseimbangan supply-demand, khususnya setelah program culling. Dari sisi permintaan, kebutuhan MBG membuat pasar tetap terjaga. Dengan kombinasi ini, prospek topline JPFA terlihat semakin solid.