Sektor Telekomunikasi Indonesia: Pengecekan di Lapangan: Disparitas Jaringan Nyata, Bahkan di Jawa.

Etta Rusdiana Putra mempertahankan pandangan POSITIF terhadap Sektor Telekomunikasi Indonesia.

• Dia melakukan pengecekan langsung terhadap cakupan jaringan dan harga di Jawa Bagian Selatan (Cilacap-Pangalengan). Dia menyimpulkan bahwa persaingan adalah regional, dan harga dapat bervariasi di berbagai wilayah. Dia percaya bahwa Indosat adalah pesaing terkuat Telkomsel. Peringkat kualitas jaringan dalam surveinya dari yang terbaik hingga terburuk adalah sebagai berikut: ISAT, Telkomsel, EXCL, dan FREN.

• Telkomsel dulu merupakan pilihan utama pelanggan, namun persaingan telah meningkat seiring dengan ekspansi jaringan MNO (Mobile Network Operator) lainnya, terutama Indosat. Jaringan Indosat lebih cepat dalam surveinya (download median: 27,0 Mbps vs Telkomsel: 21,1 Mbps).

• Dia melihat ada 3 faktor yang mempengaruhi di sektor ini: Ketersediaan, harga terjangkau, dan kualitas. Dia berpandangan bahwa kualitas jaringan adalah faktor utama yang mendorong penjualan, namun harga dapat menjadi faktor penentu setelah kesenjangan jaringan tidak signifikan. Kartu SIM baru juga menjadi sumber persaingan.

• Dia juga mencatat ketidakefisienan dalam ekspansi jaringan, karena operator sering kali membangun menara mereka terlalu dekat satu sama lain. Dia percaya bahwa berbagi infrastruktur (menara dan jaringan serat) mungkin membantu MNO untuk bersaing dengan Starlink, yang memiliki keuntungan dalam cakupan yang lebih luas.