PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) mencatat pendapatan 9M25 sebesar US$319 juta (+4% YoY) yang sejalan dengan proyeksi, namun laba bersih turun 22% YoY menjadi US$104,3 juta akibat biaya program MESOP, tambahan depresiasi dari pabrik Lumut Balai, dan rugi selisih kurs. Meski margin tertekan, kinerja operasional tetap solid dan manajemen menilai dampak MESOP bersifat satu kali. Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk PGEO dengan target harga IDR1.750, mencerminkan valuasi 27x P/E dan 2,2x P/BV FY26E.

Kami menilai fundamental PGEO masih kuat dengan pencapaian pendapatan yang sesuai ekspektasi. PGEO memiliki keunggulan dari sisi entry barrier tinggi (proses perizinan panjang dan kebutuhan capex besar), model pendapatan stabil (kontrak jangka panjang dengan PLN), dan bisnis yang menguntungkan. Risiko yang perlu diwaspadai meliputi ketergantungan pada PLN, potensi keterlambatan proyek, penyesuaian harga di bawah ekspektasi, volatilitas nilai tukar, dan bencana alam.