Matahari Department Store (LPPF IJ) :Pertahankan rekomendasi SELL, TP IDR1,500

Willy Goutama mempertahankan rekomendasi SELL dan TP IDR1,500.

Dia mempertahankan rekomendasi SELL karena proyeksi pertumbuhan laba yang lemah untuk FY24-26E, seiring dengan persaingan dari pengecer online yang terus meningkat. Hal ini mengakibatkan rendahnya jumlah pengunjung. TP di IDR1,500 berdasarkan PER FY24E 5.2x, 1SD di bawah rata-rata tiga tahunnya.

Laba bersih di 1H24 terus menurun. Di 1H24 turun -8% YoY menjadi IDR626 miliar, membentuk 75%/84% dari ekspektasi MIBG/konsensus (dibandingkan rata-rata 3/5 tahun: 70%/63%). Meskipun musim perayaan Idul Fitri sebagian dalam dua minggu pertama 2Q24, LPPF tetap mencatat laba yang rendah, karena dia percaya daya beli konsumen tetap lemah.

Pendapatan kotor LPPF pada 2Q24 turun menjadi IDR3.5 triliun (-6% QoQ, -25% YoY) karena penjualan langsung dan konsinyasi turun masing-masing -15%/-2% QoQ dan -28%/-23% YoY. Selain itu, LPPF terus melakukan promosi besar-besaran untuk menghabiskan inventaris tua yang menurunkan pendapatannya.

Penjualan toko yang sama. Same stores sales growth/SSSG di 2Q24 tetap lemah di -25,0% setelah SSSG kuat 1Q24 sebesar 34,3% selama musim Lebaran. Dia memperkirakan jumlah pengunjung LPPF tetap rendah, karena segmen targetnya (penghasilan menengah) sensitif terhadap harga.

Will mempertahankan SSSG FY24E sebesar -3.0%. Pada 1H24, LPPF menutup tujuh gerai yang performanya buruk. LPPF akan terus menutup tiga gerai lain yang performanya buruk pada 2H24.

Willy percaya ada dua isu yang dihadapi: 1) putaran inventaris yang lambat karena risiko persaingan bisnis yang meningkat dari Uniqlo dan H&M 2) ketergantungan tinggi pada bisnis konsinyasi (70% dari penjualan 1H24). Akibatnya, margin kotor LPPF turun menjadi 34,8% pada 1H24 dari 35,2% pada 1H23.