12 September 2025
Indonesia Economics
Dorongan Moneter Rp200 Triliun Perkuat Likuiditas, Permintaan Kredit Jadi Penentu Aktivitas Pinjaman
Pemerintah mengalihkan Rp200 triliun dana SAL dari BI ke bank komersial untuk mendorong penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas, yang diharapkan menurunkan biaya pendanaan dan persaingan dana pihak ketiga antarbank. Pertumbuhan kredit diperkirakan tetap terbatas karena permintaan yang lemah dan standar kredit yang lebih ketat.
Defisit Fiskal Akan Dijaga Tetap di Batas Hukum 3%
Pemerintah menargetkan defisit tetap di 2,9% PDB pada 2025-2026, di bawah batas hukum 3%. Stimulus tambahan akan diluncurkan pada semester II 2025 untuk mendukung daya beli. Pendanaan tambahan melalui Danantara SWF: Rp150 triliun dividen BUMN + US$10 miliar (~Rp164 triliun) pinjaman luar negeri; Penerbitan Patriot Bond Rp50 triliun pada Oktober; dan Burden sharing dengan BI untuk mendanai program perumahan & koperasi Merah Putih.
Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Ritel Melambat di Agustus
Pertumbuhan penjualan ritel Agustus: +2,7% YoY (turun dari +4,7% Juli). Penjualan bulanan melemah -0,3%, lebih baik dari -4,1% di Juli. Indeks kepercayaan konsumen turun ke 117,2 dari 118,1. Faktor pelemahan: Kondisi ketenagakerjaan lemah; Ketidakpastian global & kenaikan tariff; dan Ketegangan sosial pasca-protes September. Belanja pemerintah dan program bantuan sosial diharapkan menopang konsumsi.
Proyeksi PDB Tetap, BI Tahan Suku Bunga September Demi Stabilkan Rupiah
Kami mempertahankan proyeksi PDB 2025-2026 di +4,9% dan memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di 5% pada 17 September untuk menstabilkan rupiah setelah periode volatilitas. BI juga memanfaatkan pembelian SBN dan pengaturan SRBI guna memperkuat likuiditas. Kami tetap memproyeksikan penurunan suku bunga tambahan -50bps hingga akhir 2025 ke 4,5%, lalu ke 4,0% di akhir 2026, seiring meredanya tekanan rupiah, tren pelemahan dolar AS, dan pemangkasan suku bunga The Fed. USD/IDR diperkirakan di 16.150 pada akhir 2025 dan 16.000 pada akhir 2026.
Analysts:
Brian Lee Shun Rong
Chua Hak Bin
Dikutip oleh:
Yulinar Khoirunnisa
Investment Specialist
PT MAYBANK SEKURITAS INDONESIA
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.
12 September 2025
Indonesia Economics
Dorongan Moneter Rp200 Triliun Perkuat Likuiditas, Permintaan Kredit Jadi Penentu Aktivitas Pinjaman
Pemerintah mengalihkan Rp200 triliun dana SAL dari BI ke bank komersial untuk mendorong penyaluran kredit dan meningkatkan likuiditas, yang diharapkan menurunkan biaya pendanaan dan persaingan dana pihak ketiga antarbank. Pertumbuhan kredit diperkirakan tetap terbatas karena permintaan yang lemah dan standar kredit yang lebih ketat.
Defisit Fiskal Akan Dijaga Tetap di Batas Hukum 3%
Pemerintah menargetkan defisit tetap di 2,9% PDB pada 2025-2026, di bawah batas hukum 3%. Stimulus tambahan akan diluncurkan pada semester II 2025 untuk mendukung daya beli. Pendanaan tambahan melalui Danantara SWF: Rp150 triliun dividen BUMN + US$10 miliar (~Rp164 triliun) pinjaman luar negeri; Penerbitan Patriot Bond Rp50 triliun pada Oktober; dan Burden sharing dengan BI untuk mendanai program perumahan & koperasi Merah Putih.
Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Ritel Melambat di Agustus
Pertumbuhan penjualan ritel Agustus: +2,7% YoY (turun dari +4,7% Juli). Penjualan bulanan melemah -0,3%, lebih baik dari -4,1% di Juli. Indeks kepercayaan konsumen turun ke 117,2 dari 118,1. Faktor pelemahan: Kondisi ketenagakerjaan lemah; Ketidakpastian global & kenaikan tariff; dan Ketegangan sosial pasca-protes September. Belanja pemerintah dan program bantuan sosial diharapkan menopang konsumsi.
Proyeksi PDB Tetap, BI Tahan Suku Bunga September Demi Stabilkan Rupiah
Kami mempertahankan proyeksi PDB 2025-2026 di +4,9% dan memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di 5% pada 17 September untuk menstabilkan rupiah setelah periode volatilitas. BI juga memanfaatkan pembelian SBN dan pengaturan SRBI guna memperkuat likuiditas. Kami tetap memproyeksikan penurunan suku bunga tambahan -50bps hingga akhir 2025 ke 4,5%, lalu ke 4,0% di akhir 2026, seiring meredanya tekanan rupiah, tren pelemahan dolar AS, dan pemangkasan suku bunga The Fed. USD/IDR diperkirakan di 16.150 pada akhir 2025 dan 16.000 pada akhir 2026.
Analysts:
Brian Lee Shun Rong
Chua Hak Bin
Dikutip oleh:
Yulinar Khoirunnisa
Investment Specialist
PT MAYBANK SEKURITAS INDONESIA
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.
Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.
Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)