INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk

 

Kinerja Sesuai Ekspektasi; Lebih Memilih ICBP untuk Manfaat Deflasi Komoditas

• Laba Bersih 1Q25 tercatat IDR 2,724 miliar (+11% YoY), sesuai ekspektasi.
  ? Setelah menghapus rugi kurs IDR 652 miliar, laba inti menjadi IDR 3,232 miliar (-3% QoQ, -5% YoY), setara 30% dari estimasi FY25 Maybank (vs. rata-rata 3 tahun: 28%).

• Pendapatan 1Q25 tercatat IDR 31,555 miliar (+9% QoQ, +2% YoY), masih sesuai ekspektasi.
  ? Penjualan CPO hilir kuat (75% dari segmen agribisnis INDF) karena permintaan musiman minyak goreng saat Lebaran.
  ? Penjualan Bogasari menurun, dan penjualan ICBP lemah kemungkinan karena penurunan harga jual rata-rata (ASP), bukan volume.

• Pertumbuhan Segmen:
  ? ICBP tumbuh +2% YoY, tertinggal dari panduan pertumbuhan 7–9%.
  ? Segmen agribisnis INDF tumbuh +29% YoY, jauh melampaui panduan 0–5%.

• Margin Laba:
  Margin laba 1Q25 naik menjadi 8,6%, lebih baik dari estimasi Maybank (8,4%) dan naik signifikan dibandingkan 1Q24 (8,0%) dan 4Q24 (-0,4%).
  ? Meski margin EBIT Bogasari & Agribisnis turun karena pelemahan harga komoditas global, efisiensi biaya di ICBP dan skala operasi distribusi INDF menopang profitabilitas.

• Valuasi & Rekomendasi:
  ? Tetap rekomendasi BUY, target harga IDR 8.800.
  ? Namun, lebih menyukai ICBP karena deflasi harga komoditas global cenderung lebih menguntungkan bagi ICBP dibandingkan INDF.
  ? Valuasi INDF saat ini: FY25E/26E P/E = 6.7x / 5.8x
  ? Yield dividen FY25E/26E: 5.2% / 6.0%

---

Kesimpulan:

INDF mencatat kinerja keuangan yang solid dan sesuai ekspektasi, dengan margin yang membaik dan kontribusi kuat dari distribusi serta agribisnis hilir. Namun, Maybank saat ini lebih memilih ICBP karena eksposurnya yang lebih besar terhadap efek positif deflasi komoditas global.

 

Sumber: Research Maybank Sekuritas

Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.