Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk HEAL dengan target harga lebih rendah Rp1.700, berbasis 13,6x FY26E EV/EBITDA, setelah memangkas proyeksi laba FY25E/26E sebesar 13,5%/13,4% guna mencerminkan kinerja 2025 yang masih lesu. Meskipun 1H25 berlangsung lemah, 3Q25 menunjukkan pemulihan dengan pendapatan Rp1,9 triliun (+12% QoQ, +13% YoY) didorong peningkatan volume pasien dan faktor musiman. Pendapatan 9M25 tercatat Rp5,3 triliun (+5% YoY), atau 71% dari estimasi kami—sedikit di bawah tren historis. Margin EBITDA 3Q25 membaik menjadi 27%, namun masih di bawah target manajemen (28–29%), sementara laba bersih turun 24% YoY menjadi Rp356 miliar akibat kombinasi case mix lebih lemah dan aturan rujukan BPJS yang lebih ketat, menekan leverage operasional. Ke depan, kami memperkirakan tekanan harga saham jangka pendek, tetapi pemulihan FY26E berpotensi didukung penyesuaian tarif BPJS dan KRIS, serta sinergi dengan Astra dan Djarum yang memperkuat jaringan layanan HEAL. Kami tetap positif terhadap prospek jangka panjang HEAL sebagai proxy utama sektor kesehatan Indonesia dengan dukungan skala nasional, ekspansi kapasitas baru, dan keunggulan operasional.

Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.