Tata ulang strategi di saham terkorelasi emas
Harga emas dunia masih melanjutkan reli panjangnya yang telah berlangsung sejak tahun lalu dan kini menembus level di atas US$ 4.200/ons. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan emas sebagai safe haven di tengah ekspektasi suku bunga rendah dan eskalasi geopolitik global, membuat sejumlah lembaga internasional merevisi naik proyeksi harga emas. Dalam konteks tersebut, kinerja emiten terkorelasi emas di IHSG pun ikut terdorong positif. Kami melihat momentum ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Mayfriends untuk menata ulang strategi investasi dengan mengurangi posisi di saham-saham tersebut, terutama bagi emiten terkorelasi emas yang telah mencatatkan kenaikan harga signifikan selama fase reli ini tanpa cerita pertumbuhan lain.
JPFA & CPIN diuntungkan dari kebijakan pro-pertumbuhan
Penerapan kebijakan pro-pertumbuhan Menkeu Purbaya dinilai dapat menyuntik kekuatan pada daya beli masyarakat. Hal ini berpotensi menjadi katalis positif bagi sektor konsumsi, termasuk pangan, seperti JPFA dan CPIN. Setelah dibahas terakhir kali pada Tiger Insights Live 22 September 2025, harga saham JPFA telah terapresiasi sekitar 20%, sementara CPIN baru bergerak +2-3%. Jika daya beli benar pulih dan mendorong harga ayam meningkat, seharusnya CPIN yang dalam dua tahun terakhir bergerak sejalan dengan JPFA dapat ikut menguat mengejar ketertinggalan.
UNVR melanjutkan sentimen positif
Sejak Tiger Insights Live 24 September 2025, UNVR telah terapresiasi lebih dari 10%. Cerita pertumbuhan masih sejalan dengan potensi dividen interim hasil divestasi bisnis es krimnya yang memperkuat arus kas. Setelah koreksi tajam sebelumnya, saham UNVR kini seharusnya dapat lebih ringan dan siap melanjutkan tren positifnya, terutama setelah lepas dari tekanan rebalancing global index.
Disclaimer
This report is provided for informational purposes only and does not constitute an offer, solicitation, or recommendation to buy or sell any securities. The information and opinions herein are based on sources believed to be reliable but are not guaranteed for accuracy or completeness, and may change without notice. Past performance is not indicative of future results, and the value of investments may rise or fall. Investors should make their own investment decisions based on their objectives and financial situation, and seek independent advice if needed.
Tata ulang strategi di saham terkorelasi emas
Harga emas dunia masih melanjutkan reli panjangnya yang telah berlangsung sejak tahun lalu dan kini menembus level di atas US$ 4.200/ons. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan emas sebagai safe haven di tengah ekspektasi suku bunga rendah dan eskalasi geopolitik global, membuat sejumlah lembaga internasional merevisi naik proyeksi harga emas. Dalam konteks tersebut, kinerja emiten terkorelasi emas di IHSG pun ikut terdorong positif. Kami melihat momentum ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Mayfriends untuk menata ulang strategi investasi dengan mengurangi posisi di saham-saham tersebut, terutama bagi emiten terkorelasi emas yang telah mencatatkan kenaikan harga signifikan selama fase reli ini tanpa cerita pertumbuhan lain.
JPFA & CPIN diuntungkan dari kebijakan pro-pertumbuhan
Penerapan kebijakan pro-pertumbuhan Menkeu Purbaya dinilai dapat menyuntik kekuatan pada daya beli masyarakat. Hal ini berpotensi menjadi katalis positif bagi sektor konsumsi, termasuk pangan, seperti JPFA dan CPIN. Setelah dibahas terakhir kali pada Tiger Insights Live 22 September 2025, harga saham JPFA telah terapresiasi sekitar 20%, sementara CPIN baru bergerak +2-3%. Jika daya beli benar pulih dan mendorong harga ayam meningkat, seharusnya CPIN yang dalam dua tahun terakhir bergerak sejalan dengan JPFA dapat ikut menguat mengejar ketertinggalan.
UNVR melanjutkan sentimen positif
Sejak Tiger Insights Live 24 September 2025, UNVR telah terapresiasi lebih dari 10%. Cerita pertumbuhan masih sejalan dengan potensi dividen interim hasil divestasi bisnis es krimnya yang memperkuat arus kas. Setelah koreksi tajam sebelumnya, saham UNVR kini seharusnya dapat lebih ringan dan siap melanjutkan tren positifnya, terutama setelah lepas dari tekanan rebalancing global index.
Disclaimer
This report is provided for informational purposes only and does not constitute an offer, solicitation, or recommendation to buy or sell any securities. The information and opinions herein are based on sources believed to be reliable but are not guaranteed for accuracy or completeness, and may change without notice. Past performance is not indicative of future results, and the value of investments may rise or fall. Investors should make their own investment decisions based on their objectives and financial situation, and seek independent advice if needed.
Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.
Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)