BI Tetap Bertahan di Tengah Meningkatnya Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

• Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 6%, sejalan dengan ekspektasi kami dan konsensus. Dalam keputusan ini, bank sentral      memprioritaskan stabilitas rupiah, mengingat meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global baru-baru ini.
• BI masih melihat ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut, dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, rupiah dan pertumbuhan ekonomi dengan menggambarkan sikap kebijakannya sebagai “keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan”.
• BI memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga masing-masing sebesar 25bps pada bulan November dan Desember, diikuti dengan penurunan suku bunga lainnya tiga hingga empat pengurangan sebesar 25bps pada tahun 2025.

 BI Ingin Stimulasi Pertumbuhan, Akan Memperluas Insentif Likuiditas Makroprudensial untuk Mendukung Penciptaan Lapangan Kerja

• BI mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB sebesar 4,7%-5,5% pada tahun 2024 (perkiraan Maybank: 5,1%) dan memperkirakan potensi pertumbuhan meningkat pada tahun 2025 (perkiraan Maybank: 5,2%). Bank sentral menyoroti bahwa “berbagai upaya perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan”, dan untuk itu, akan “memperkuat kebijakan bauran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yang bersinergi erat dengan stimulus kebijakan fiskal pemerintah".
• BI akan menjaga likuiditas makropudential untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memperpanjang Reserve Repo Rate khusus sektor tertentu perbankan hingga 2025. Juga BI akan memperluas cakupan bantuan likuiditas ke sektor terkait kesejahteraan rakyat dan penambahan pembukaan lapangan kerja, sektor UMKM and ultra micro segment dan pula sektor ekonomi hijau.

Perkirakan BI Akan Memangkas Suku Bunga Sebesar -50bps Sebelum Akhir Tahun Dan -75bps Lagi Pada Tahun 2025

Dasar perkiraan kami adalah BI akan memangkas suku bunga sebesar 25bps pada setiap pertemuan di bulan November dan Desember tingkat suku bunga menjadi 5,5% pada akhir tahun. Kami menegaskan kembali risiko bahwa BI bisa saja memangkas lebih rendah dari yang diperkirakan, jika tekanan rupiah terus berlanjut. Faktor risikonya termasuk ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut, ketegangan geopolitik global dan pemilu AS di bulan November mendatang. Kami prediksikan potensi penurunan 75bps di tahun 2025 menjadi level 4.75% di akhir tahun.

Analysts:

Brian Lee Shun Rong

Chua Hak Bin

PT MAYBAK SEKURITAS INDONESIA

Disclaimer

Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.