CNMA (non-rated): Laba 2Q/1H25 Membaik, Namun Masih di Bawah Ekspektasi

• Laba 1H25 CNMA sebesar IDR 289 miliar turun 26% YoY, hanya mencapai 35% dari estimasi laba bersih FY25. Namun, laba 2Q25 naik signifikan 45% YoY menjadi IDR 358 miliar, didorong oleh peningkatan jumlah pengunjung dan harga tiket rata-rata
• Pendapatan 1H25 turun 3% YoY menjadi IDR 2,9 triliun, setara 46% konsensus, dengan kontribusi utama dari bioskop (62%) dan F&B (34%). Pendapatan 2Q25 meningkat 110% QoQ dan 18% YoY menjadi IDR 1,9 triliun, didukung oleh basis rendah di 1Q (bulan puasa) dan lineup film yang lebih kuat dengan banyak film yang ditonton lebih dari 1 juta penonton
• Margin kotor naik 393bps menjadi 84,9%, namun margin EBIT turun 362bps ke 15,3% akibat kenaikan biaya perawatan dan perbaikan pasca 2020, yang diperkirakan akan normal pada 2026. Harga tiket rata-rata (ATP) naik 5% YoY menjadi IDR 46.483, didukung oleh lebih banyak kursi premium dan strategi harga efektif.
• Penjualan platform digital M.Tix naik 22% YoY, dengan biaya admin meningkat 33%, membantu meningkatkan pengeluaran F&B lewat promosi bebas biaya.

Pada 1H25, ada 9 film lokal dan 6 film internasional dengan penonton lebih dari 1 juta. Target FY25 adalah 90-95 juta penonton dan penambahan 50 layar baru. Valuasi CNMA diperdagangkan di PER 15x FY25E dengan proyeksi pertumbuhan EPS 12% YoY, serta dividend yield 7%.

 

Sumber: Research Maybank Sekuritas

Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.