Kami mempertahankan rekomendasi BUY BMRI dan menaikkan target harga menjadi Rp5.600 (+12%), seiring ekspektasi pertumbuhan yang tetap stabil menuju FY26E, didukung revisi asumsi provisi yang lebih rendah, sehingga laba bersih diproyeksikan naik 4,3% menjadi Rp55,7 triliun. Meski laba FY25E diperkirakan masih terkontraksi, kinerja diproyeksikan membaik mulai FY26E dengan pertumbuhan laba sekitar 8% YoY, seiring normalisasi opex, ekspansi NIM dari penurunan biaya dana, serta kontribusi kredit ber-yield lebih tinggi dari segmen komersial. Kualitas aset dinilai tetap terjaga, didukung coverage ratio di atas 200%, tren penurunan NPL dan LAR, serta pertumbuhan kredit komersial dan UKM yang berbasis agunan kuat. Dari sisi valuasi, pelemahan harga saham -12% YTD justru membuat BMRI semakin menarik, dengan prospek pertumbuhan kredit di atas industri dan dividend yield neto yang solid 5,9%–6,3% (FY25E–26E), menjadikannya defensif sekaligus atraktif di tengah ketidakpastian makro.

Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.