Ekonomi Indonesia: BI mengejutkan dengan penurunan suku bunga, pelonggaran lebih lanjut akan datang

BI berubah menjadi pro-pertumbuhan dengan pemotongan suku bunga sebesar 25bps hari ini. Akan ada kelonggaran bagi BI untuk memangkas suku bunga acuan lebih lanjut seiring dengan pelonggaran The Fed. Di tengah inflasi yang rendah dan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan, kami memperkirakan BI akan memangkas 50bps lagi di bulan-bulan terakhir tahun 2024 dan 75bps lagi di tahun 2025.

Poin-poin penting dari laporan tersebut:

• Penguatan rupiah dan penyangga fundamental memberikan kepercayaan diri BI untuk melonggarkan kebijakan moneter
• BI menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan kredit membutuhkan dukungan
• Memperkirakan BI akan memangkas 50bps lebih lanjut pada tahun 2024, dan pelonggaran 75bps pada tahun 2025

BBCA IJ: Memenuhi ekspektasi 

Pertahankan BUY di BBCA, karena memiliki likuiditas yang cukup, basis pendanaan yang murah, dan kualitas aset yang kuat. Pertumbuhan volume kredit yang kuat akan mendorong pertumbuhan laba. Kami menaikkan valuasi kami ke FY25E, menaikkan TP kami menjadi Rp11.675 dari Rp10.500, dengan target P/BV FY25E sebesar 4,78x. Risiko terhadap rekomendasi kami meliputi: 1) pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari ekspektasi; dan 2) memburuknya kualitas kredit yang tidak terduga.

Poin-poin penting dari laporan tersebut:

• Pendapatan yang konsisten dan sejalan
• Pertumbuhan kredit yang kuat
• Likuiditas yang cukup untuk fleksibilitas

MAPI IJ: Ekspansi dan inisiatif yang menghasilkan nilai tambah dari sang juara

MAPI tetap menjadi Pilihan Utama kami karena ekspansi strategisnya di 7 negara memposisikannya sebagai 'juara ritel' ASEAN di seluruh segmen ritel. MAPI memiliki portofolio merek yang kuat dan rekam jejak yang baik dalam hal ekspansi dan nilai tambah. MAPI berada di jalur ekspansi, namun kami percaya bahwa MAPI akan terus menciptakan nilai bagi para pemegang saham. TP berbasis SOP kami sebesar Rp2.000 tidak berubah; dan mengimplikasikan 14,3x FY25E PER. Risiko penurunan utama adalah margin SSSG dan EBIT yang lebih rendah dari perkiraan, dan depresiasi Rupiah yang signifikan.

Poin-poin penting dari laporan tersebut:

• Inisiatif yang mendorong pertumbuhan untuk mempertahankan pertumbuhan yang tinggi
• Menciptakan kerajaan baru dalam bisnis ritel mewah
• Berekspansi namun tetap menciptakan nilai bagi para pemegang saham