Ekonomi Indonesia: Inflasi Tetap Rendah di Bulan Agustus, BI Kemungkinan Akan Melonggarkan Kebijakan Moneter di Kuartal IV/2024

Inflasi umum mencapai 2,1% di bulan Agustus, tingkat terendah sejak Februari 2022. Penurunan inflasi bahan makanan diimbangi oleh sedikit kenaikan pada harga emas, transportasi, dan pakaian jadi. Inflasi inti naik tipis ke level tertinggi dalam satu tahun, sebesar 2,02%. Kami mempertahankan proyeksi inflasi umum kami pada 2,8% untuk tahun 2024 dan 3% untuk tahun 2025. Dengan inflasi yang rendah dan penguatan rupiah, kami melihat bahwa kondisi saat ini cukup kondusif bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada kuartal keempat, setelah pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan September.

Poin-poin penting dari laporan ini:
- Inflasi makanan menurun, namun diimbangi oleh kenaikan harga emas perhiasan, transportasi, dan pakaian jadi.
- Mempertahankan perkiraan inflasi, BI kemungkinan akan memangkas suku bunga kebijakan pada kuartal keempat 2024.

Strategi Indonesia: Beralih ke Komoditas

Kami mempertahankan target IHSG akhir tahun sebesar 8.000 poin (+4%), yang didasarkan pada 13,6 kali PER FY24E dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih yang stagnan, mengimplikasikan -1 STD dibandingkan rata-rata PER forward 10 tahun sebesar 15,3 kali. Selain itu, kami memperkenalkan target IHSG untuk tahun 2025 sebesar 8.300-8.850 poin dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih pada tahun 2026 sebesar 7-7,4% YoY. Saham-saham pilihan utama kami adalah ANTM, INCO, BBNI, KLBF, INDF, dan SMRA.

Poin-poin penting dari laporan ini:
- Merekomendasikan untuk beralih secara bertahap ke komoditas.
- Inisiasi cakupan pada SSIA dengan rekomendasi BUY dan target harga Rp1.500.
- Penguatan luar biasa IHSG terus berlanjut.