BBNI mencatatkan kinerja yang cukup baik meskipun ada penurunan dalam beberapa aspek, seperti pertumbuhan simpanan. Peningkatan NIM dan strategi pengendalian biaya pendanaan yang tinggi diyakini akan mendukung profitabilitas jangka panjang. Sebagai hasilnya, Maybank masih memiliki pandangan positif terhadap saham BBNI dengan target harga yang lebih tinggi.

• Pendapatan Bank (Bank-Only Earnings) Laba bersih BBNI 10M24 mengalami kenaikan moderat sebesar IDR 18,1 triliun (+4,3% YoY), didorong oleh peningkatan (net interest income) yang berlangsung secara perlahan.

• Perbaikan Margin Bunga Bersih (NIM) Mengalami peningkatan 4,0% (+34 bps MoM) pada Oktober 2024, meskipun masih turun jika dibandingkan dengan NIM 10M24 yang tercatat 3,7%. Hal ini berkontribusi pada peningkatan pendapatan bunga bersih bulanan menjadi IDR 3,5 triliun (+9,8% YoY) pada Oktober 2024.

• Beban Penyisihan Kerugian (provision expense) sedikit meningkat menjadi IDR 707 miliar pada Oktober 2024 (+41% MoM, +17% YoY).

• Pertumbuhan Kredit tumbuh 8,8% YoY, yang sesuai dengan ekspektasi, di mana bank tetap fokus pada pertumbuhan kredit yang berkualitas.

• Pendapatan dari Simpanan (Deposits) mengalami penurunan 0,4% MoM, terutama karena pengurangan saldo rekening koran (-1,8% MoM) dan deposito berjangka (-0,1% MoM). Penurunan ini bertujuan untuk menjaga agar biaya pendanaan (funding cost) tidak meningkat.

• Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) meningkat menjadi 96,1% pada Oktober 2024, dibandingkan dengan 90,9% pada Oktober 2023.

• Outlook dan Strategi BBNI memfokuskan strategi pada pembatasan biaya pendanaan yang tinggi, yang diperkirakan akan mendukung perbaikan margin dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Maybank mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BBNI dengan target price (TP) IDR 6.100.

Sumber: Research Maybank Sekuritas

Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.