Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk BBCA berkat fundamental yang tangguh, basis pendanaan murah, dan disiplin risiko yang kuat, mendukung pertumbuhan laba berkelanjutan di tengah pelemahan makro jangka pendek. Laba bersih 9M25 naik 5,7% YoY menjadi Rp43,4 triliun, sejalan dengan ekspektasi, ditopang PPOP yang tumbuh 7,9% YoY dan CIR rendah di 29,2%. Meski terdapat kenaikan provisi pada 3Q25 akibat pelemahan segmen otomotif dan KPR, biaya kredit tetap terkendali di ~0,5%. Pertumbuhan pinjaman melambat ke 7,6% YoY, dengan segmen korporasi memimpin (+16,4% YoY), sementara CASA tetap tinggi di 83,9%, menjaga likuiditas solid. NPL turun menjadi 2,1% dengan coverage 166%, mencerminkan kualitas aset yang kuat. Kami menurunkan target harga menjadi Rp10.650 (4,0x FY26E P/BV) untuk mencerminkan permintaan kredit ritel yang lebih lemah, namun tetap melihat BBCA sebagai satu-satunya bank besar dengan pertumbuhan laba positif di 2025, didukung program buyback saham hingga Rp5 triliun yang menahan risiko penurunan harga.