MAKRO

Bank Indonesia (BI) mengundang para investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia dalam Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok baru-baru ini. BI secara khusus mendukung proyek-proyek strategis seperti energi terbarukan, hilirisasi, dan teknologi digital. Forum ini juga membahas optimalisasi sinergi antara kedua negara untuk mengurangi ketergantungan pada USD, untuk menjaga kekuatan mata uang lokal. (Bank Indonesia)

INDUSTRI

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing produk kakao dan produk turunannya, khususnya cokelat. Jumlah perusahaan pengrajin cokelat terus bertambah dari 31 menjadi 39 perusahaan di tahun fiskal 2017. Kemenperin yakin perusahaan pengrajin cokelat dapat terus berkembang menjadi 120 perusahaan. Selain itu, Kemenperin juga menyampaikan bahwa satu biji kakao dapat menghasilkan nilai tambah enam hingga sepuluh kali lipat jika diproduksi menjadi cokelat. Jika diproduksi menjadi produk farmasi seperti supositoria, nilai tambahnya bisa mencapai 36 kali lipat. Pemerintah terus mendukung industri kakao nasional dengan mendidik sumber daya manusia yang bekerja sama dengan Akademi Kakao Mars di Tarengge, Sulawesi Selatan. (Kontan, halaman 13)

PERUSAHAAN

Uni-Charm Indonesia (UCID) menghadapi tantangan untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 3,5% sepanjang tahun 2024. Namun, perusahaan optimis dapat mencapai target tersebut dengan menetapkan beberapa strategi, khususnya untuk segmen perawatan dan kesehatan bayi. UCID juga akan mengkomunikasikan kepada konsumen mengenai keunggulan dan perbedaan produknya, serta menetapkan indeks harga yang sesuai untuk channel yang tepat. Selain itu, perusahaan akan terus meningkatkan jumlah toko dan varian produk yang didistribusikan ke setiap toko, untuk memperluas jaringan dan meningkatkan penjualan. Dari sisi produksi dan logistik, UCID akan terus menekan biaya melalui efisiensi. (Kontan, halaman 11)