Tingkat inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 1,71% pada Oktober 2024, menandai level terendah sejak Oktober 2021 dan tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia sebesar 1,5% hingga 3,5%. Harga bahan pangan naik paling rendah dalam 15 bulan (2,35% vs 2,57% di bulan September), karena pasokan beras tetap berlimpah menyusul tertundanya musim panen ke bulan Mei dibandingkan biasanya di bulan Maret. Selain itu, inflasi melambat pada sektor rekreasi dan budaya (1,53% vs 1,55%) dan pendidikan (1,90% vs 1,94%) sementara harga transportasi turun tipis (-0,08% vs 0,92%). Harga meningkat pada sektor kesehatan (1,71% vs 1,69%), sandang (1,20% vs 1,18%), dan akomodasi (2,36% vs 2,25%), sementara inflasi stabil pada sektor perumahan (0,60%) dan perabotan (1,08%). Sementara itu, harga komunikasi terus turun (-0.28% vs -0.28%). Tingkat inflasi inti mencapai angka tertinggi dalam 15 bulan sebesar 2,21%, naik dari 2,09% pada bulan September.

Secara bulanan, CPI naik tipis sebesar 0,08% di bulan Oktober, kenaikan bulanan pertama dalam enam bulan, setelah turun 0,12% di bulan September.

Menurut Bank Indonesia, inflasi ini terjaga karena hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Sumber : Trading Economics, Bank Indonesia

Disclaimer

Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.