Strategi Core-Satellite: Fondasi Investasi Saham Kokoh
17:56, 29 October 2025
Tips and Edu
By Jazzy Refadebby

logo
Source : MSID Investment Education

Apakah kamu pernah merasa kebingungan saat menyusun portofolio investasi? Mungkin kamu punya banyak ide, tapi bingung mana yang harus jadi fokus utama dan mana yang hanya pelengkap. Jika iya, maka kamu perlu kenalan dengan strategi manajemen portofolio Core-Satellite. Strategi ini bukan hanya untuk para manajer investasi profesional, tapi juga bisa diterapkan oleh investor pemula untuk mencapai hasil yang optimal.

Apa Itu Strategi Core-Satellite?

Secara sederhana, strategi Core-Satellite membagi portofolio investasi menjadi dua bagian utama: Core dan Satellite.

Bagian Core (Inti)
Bagian ini adalah fondasi portofolio kamu. Bagian ini terdiri dari aset-aset investasi jangka panjang yang stabil dan punya risiko relatif rendah. Tujuannya adalah untuk memberikan pertumbuhan yang konsisten dan stabil.

Di luar negeri, aset-aset ini biasanya adalah dana indeks pasar yang luas (broad market index funds) atau Exchange-Traded Funds (ETF) yang melacak indeks besar seperti S&P 500 atau indeks saham gabungan di Indonesia. Bisa juga berupa reksa dana saham atau obligasi yang dikelola secara pasif (passively managed). Bagian core ini biasanya mendominasi portofolio, bisa mencapai 60-80% dari total aset mereka. Kamu bisa mencoba sesuai dengan risiko profilmu.

Bagian Satellite (Satuan)
Ini adalah bagian pelengkap. Berbeda dengan core, bagian satellite berisi aset-aset yang lebih agresif, berisiko tinggi, dan punya potensi keuntungan yang lebih besar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi return keseluruhan portofolio.

Aset-aset ini bisa berupa saham-saham individu dari sektor tertentu (sector-specific stocks), saham small-cap yang sedang berkembang, obligasi dengan risiko lebih tinggi, atau bahkan aset alternatif seperti properti atau komoditas. Bagian satellite ini biasanya lebih kecil, sekitar 20-40% dari total portofolio.

Mengapa Strategi Core-Satellite Sangat Efektif?

Strategi ini menawarkan kombinasi yang cerdas antara stabilitas dan potensi pertumbuhan. Bayangkan portofolio kamu seperti tata surya. Matahari adalah Core yang stabil dan menjadi pusat gravitasi, sedangkan planet-planet adalah Satellite yang bergerak mengelilinginya. Tanpa Matahari, planet-planet akan berantakan. Tanpa Core, portofolio kamu akan menjadi kumpulan aset berisiko tinggi yang tidak punya arah jelas.

Beberapa keunggulan utama dari strategi ini:

  • Mengurangi Risiko Secara Keseluruhan
    Dengan memiliki porsi besar di aset-aset core yang stabil dan terdiversifikasi, kamu mengurangi risiko kerugian yang signifikan. Fluktuasi tajam di bagian satellite tidak akan merusak keseluruhan portofolio.
  • Meningkatkan Potensi Keuntungan
    Bagian satellite memungkinkan kamu untuk mengejar peluang-peluang pasar yang spesifik dan high-growth. Jika kamu hanya berinvestasi di aset-aset stabil, kamu mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan return yang besar dari saham-saham hot di sektor teknologi atau kesehatan.
  • Low-Maintenance Core
    Aset-aset core biasanya tidak membutuhkan pemantauan yang intensif. Kamu bisa "tanam" dan biarkan saja tumbuh dalam jangka panjang. Ini membebaskan waktu kamu untuk melakukan riset lebih dalam pada bagian satellite yang lebih aktif.
  • Fleksibilitas dan Kustomisasi
    Strategi ini sangat fleksibel. Kamu bisa menyesuaikan porsi core dan satellite sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan horizon waktu kamu. Investor muda dengan toleransi risiko tinggi bisa memiliki porsi satellite yang lebih besar, sementara investor yang mendekati masa pensiun bisa memperbesar porsi core-nya.

Bagaimana Cara Menerapkan Strategi Core-Satellite?

Menerapkan strategi ini tidaklah sulit. Berikut adalah langkah demi langkah yang bisa kamu ikuti untuk menerapkan strategi ini:

Langkah 1: Tentukan Rasio Core-Satellite Kamu

Ini adalah langkah pertama dan paling penting. Tentukan berapa persen dari portofolio kamu yang akan dialokasikan ke Core dan berapa persen ke Satellite. Tidak ada rasio yang benar atau salah, karena ini bersifat personal.

Gambaran umum dari % portfolio yang biasanya dialokasikan:

  • Investor Konservatif: 80% Core / 20% Satellite. Fokus pada stabilitas.
  • Investor Moderat: 70% Core / 30% Satellite. Keseimbangan antara stabilitas dan potensi pertumbuhan.
  • Investor Agresif: 60% Core / 40% Satellite. Mengejar return yang lebih tinggi.

Langkah 2: Pilih Aset untuk Bagian Core

Ingat, Core adalah aset yang stabil dan terdiversifikasi. Pilihan yang baik untuk bagian core adalah:

  • Reksa dana indeks (Index Funds): Misalnya, reksa dana yang melacak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Ini adalah cara termudah untuk memiliki saham dari banyak perusahaan tanpa perlu memilih satu per satu.
  • ETF (Exchange-Traded Funds): Mirip dengan reksa dana indeks, tapi diperdagangkan seperti saham di bursa efek.
  • Saham Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, mapan, dan stabil seperti bank-bank besar atau perusahaan telekomunikasi. Namun, untuk diversifikasi yang lebih baik, reksa dana atau ETF seringkali menjadi pilihan yang lebih baik.

Langkah 3: Pilih Aset untuk Bagian Satellite

Di sinilah kamu bisa berkreasi. Bagian Satellite bisa berisi apa pun yang kamu yakin punya potensi high-growth. Lakukan riset mendalam sebelum memutuskan. Contohnya:

  • Saham Sektor Spesifik: Jika kamu yakin industri teknologi akan booming, kamu bisa membeli saham-saham dari perusahaan teknologi.
  • Saham Small-Cap atau Growth Stocks: Saham dari perusahaan-perusahaan kecil yang punya potensi pertumbuhan eksponensial.
  • Aset Alternatif: Properti, obligasi korporasi berisiko tinggi, atau bahkan instrumen yang lebih spekulatif.
  • Investasi Tematik: Misalnya, berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan atau e-commerce.

Langkah 4: Lakukan Rebalancing Secara Berkala

Seiring waktu, kinerja aset-aset kamu akan berubah. Bagian satellite yang performanya bagus mungkin akan tumbuh lebih cepat dan melebihi porsi yang sudah kamu tentukan. Sebaliknya, bagian core mungkin stagnan.

Rebalancing adalah proses mengembalikan portofolio ke rasio awal. Jika bagian satellite kamu tumbuh hingga 45% dari portofolio, kamu bisa menjual sebagian keuntungan dari aset satellite dan mengalokasikannya kembali ke aset core untuk mengembalikan rasio ke 70/30 atau rasio awal yang kamu tentukan. Lakukan rebalancing setidaknya setahun sekali.

Strategi manajemen portofolio Core-Satellite adalah pendekatan yang cerdas dan logis untuk berinvestasi. Dengan memiliki fondasi yang kuat dan stabil di bagian Core, kamu bisa bebas berekspresi dan mengejar peluang menarik di bagian Satellite tanpa perlu khawatir portofolio kamu akan hancur oleh satu kesalahan. Strategi ini bukan hanya soal memilih aset, tapi juga soal memiliki rencana yang jelas, disiplin, dan terstruktur.

Siap menerapkan strategi Core-Satellite di portofolio kamu? Aplikasi Maybank Trade ID bisa jadi partner terbaikmu. Dengan fitur-fitur yang lengkap, kamu bisa dengan mudah membeli dan menjual saham untuk bagian Satellite kamu. Kamu juga bisa memantau kinerja portofolio secara real-time dan mendapatkan riset terpercaya untuk mendukung keputusan investasimu.

Mulai dari informasi pasar terkini hingga eksekusi transaksi yang cepat dan aman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera download dan daftar di Maybank Trade ID untuk memulai perjalanan investasimu dengan strategi yang lebih cerdas dan terstruktur.

Strategi Core-Satellite: Fondasi Investasi Saham Kokoh
Tips and Edu
by Jazzy Refadebby
17:56, 29 October 2025
logo
Source : MSID Investment Education

Apakah kamu pernah merasa kebingungan saat menyusun portofolio investasi? Mungkin kamu punya banyak ide, tapi bingung mana yang harus jadi fokus utama dan mana yang hanya pelengkap. Jika iya, maka kamu perlu kenalan dengan strategi manajemen portofolio Core-Satellite. Strategi ini bukan hanya untuk para manajer investasi profesional, tapi juga bisa diterapkan oleh investor pemula untuk mencapai hasil yang optimal.

Apa Itu Strategi Core-Satellite?

Secara sederhana, strategi Core-Satellite membagi portofolio investasi menjadi dua bagian utama: Core dan Satellite.

Bagian Core (Inti)
Bagian ini adalah fondasi portofolio kamu. Bagian ini terdiri dari aset-aset investasi jangka panjang yang stabil dan punya risiko relatif rendah. Tujuannya adalah untuk memberikan pertumbuhan yang konsisten dan stabil.

Di luar negeri, aset-aset ini biasanya adalah dana indeks pasar yang luas (broad market index funds) atau Exchange-Traded Funds (ETF) yang melacak indeks besar seperti S&P 500 atau indeks saham gabungan di Indonesia. Bisa juga berupa reksa dana saham atau obligasi yang dikelola secara pasif (passively managed). Bagian core ini biasanya mendominasi portofolio, bisa mencapai 60-80% dari total aset mereka. Kamu bisa mencoba sesuai dengan risiko profilmu.

Bagian Satellite (Satuan)
Ini adalah bagian pelengkap. Berbeda dengan core, bagian satellite berisi aset-aset yang lebih agresif, berisiko tinggi, dan punya potensi keuntungan yang lebih besar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi return keseluruhan portofolio.

Aset-aset ini bisa berupa saham-saham individu dari sektor tertentu (sector-specific stocks), saham small-cap yang sedang berkembang, obligasi dengan risiko lebih tinggi, atau bahkan aset alternatif seperti properti atau komoditas. Bagian satellite ini biasanya lebih kecil, sekitar 20-40% dari total portofolio.

Mengapa Strategi Core-Satellite Sangat Efektif?

Strategi ini menawarkan kombinasi yang cerdas antara stabilitas dan potensi pertumbuhan. Bayangkan portofolio kamu seperti tata surya. Matahari adalah Core yang stabil dan menjadi pusat gravitasi, sedangkan planet-planet adalah Satellite yang bergerak mengelilinginya. Tanpa Matahari, planet-planet akan berantakan. Tanpa Core, portofolio kamu akan menjadi kumpulan aset berisiko tinggi yang tidak punya arah jelas.

Beberapa keunggulan utama dari strategi ini:

  • Mengurangi Risiko Secara Keseluruhan
    Dengan memiliki porsi besar di aset-aset core yang stabil dan terdiversifikasi, kamu mengurangi risiko kerugian yang signifikan. Fluktuasi tajam di bagian satellite tidak akan merusak keseluruhan portofolio.
  • Meningkatkan Potensi Keuntungan
    Bagian satellite memungkinkan kamu untuk mengejar peluang-peluang pasar yang spesifik dan high-growth. Jika kamu hanya berinvestasi di aset-aset stabil, kamu mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan return yang besar dari saham-saham hot di sektor teknologi atau kesehatan.
  • Low-Maintenance Core
    Aset-aset core biasanya tidak membutuhkan pemantauan yang intensif. Kamu bisa "tanam" dan biarkan saja tumbuh dalam jangka panjang. Ini membebaskan waktu kamu untuk melakukan riset lebih dalam pada bagian satellite yang lebih aktif.
  • Fleksibilitas dan Kustomisasi
    Strategi ini sangat fleksibel. Kamu bisa menyesuaikan porsi core dan satellite sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan horizon waktu kamu. Investor muda dengan toleransi risiko tinggi bisa memiliki porsi satellite yang lebih besar, sementara investor yang mendekati masa pensiun bisa memperbesar porsi core-nya.

Bagaimana Cara Menerapkan Strategi Core-Satellite?

Menerapkan strategi ini tidaklah sulit. Berikut adalah langkah demi langkah yang bisa kamu ikuti untuk menerapkan strategi ini:

Langkah 1: Tentukan Rasio Core-Satellite Kamu

Ini adalah langkah pertama dan paling penting. Tentukan berapa persen dari portofolio kamu yang akan dialokasikan ke Core dan berapa persen ke Satellite. Tidak ada rasio yang benar atau salah, karena ini bersifat personal.

Gambaran umum dari % portfolio yang biasanya dialokasikan:

  • Investor Konservatif: 80% Core / 20% Satellite. Fokus pada stabilitas.
  • Investor Moderat: 70% Core / 30% Satellite. Keseimbangan antara stabilitas dan potensi pertumbuhan.
  • Investor Agresif: 60% Core / 40% Satellite. Mengejar return yang lebih tinggi.

Langkah 2: Pilih Aset untuk Bagian Core

Ingat, Core adalah aset yang stabil dan terdiversifikasi. Pilihan yang baik untuk bagian core adalah:

  • Reksa dana indeks (Index Funds): Misalnya, reksa dana yang melacak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Ini adalah cara termudah untuk memiliki saham dari banyak perusahaan tanpa perlu memilih satu per satu.
  • ETF (Exchange-Traded Funds): Mirip dengan reksa dana indeks, tapi diperdagangkan seperti saham di bursa efek.
  • Saham Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, mapan, dan stabil seperti bank-bank besar atau perusahaan telekomunikasi. Namun, untuk diversifikasi yang lebih baik, reksa dana atau ETF seringkali menjadi pilihan yang lebih baik.

Langkah 3: Pilih Aset untuk Bagian Satellite

Di sinilah kamu bisa berkreasi. Bagian Satellite bisa berisi apa pun yang kamu yakin punya potensi high-growth. Lakukan riset mendalam sebelum memutuskan. Contohnya:

  • Saham Sektor Spesifik: Jika kamu yakin industri teknologi akan booming, kamu bisa membeli saham-saham dari perusahaan teknologi.
  • Saham Small-Cap atau Growth Stocks: Saham dari perusahaan-perusahaan kecil yang punya potensi pertumbuhan eksponensial.
  • Aset Alternatif: Properti, obligasi korporasi berisiko tinggi, atau bahkan instrumen yang lebih spekulatif.
  • Investasi Tematik: Misalnya, berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan atau e-commerce.

Langkah 4: Lakukan Rebalancing Secara Berkala

Seiring waktu, kinerja aset-aset kamu akan berubah. Bagian satellite yang performanya bagus mungkin akan tumbuh lebih cepat dan melebihi porsi yang sudah kamu tentukan. Sebaliknya, bagian core mungkin stagnan.

Rebalancing adalah proses mengembalikan portofolio ke rasio awal. Jika bagian satellite kamu tumbuh hingga 45% dari portofolio, kamu bisa menjual sebagian keuntungan dari aset satellite dan mengalokasikannya kembali ke aset core untuk mengembalikan rasio ke 70/30 atau rasio awal yang kamu tentukan. Lakukan rebalancing setidaknya setahun sekali.

Strategi manajemen portofolio Core-Satellite adalah pendekatan yang cerdas dan logis untuk berinvestasi. Dengan memiliki fondasi yang kuat dan stabil di bagian Core, kamu bisa bebas berekspresi dan mengejar peluang menarik di bagian Satellite tanpa perlu khawatir portofolio kamu akan hancur oleh satu kesalahan. Strategi ini bukan hanya soal memilih aset, tapi juga soal memiliki rencana yang jelas, disiplin, dan terstruktur.

Siap menerapkan strategi Core-Satellite di portofolio kamu? Aplikasi Maybank Trade ID bisa jadi partner terbaikmu. Dengan fitur-fitur yang lengkap, kamu bisa dengan mudah membeli dan menjual saham untuk bagian Satellite kamu. Kamu juga bisa memantau kinerja portofolio secara real-time dan mendapatkan riset terpercaya untuk mendukung keputusan investasimu.

Mulai dari informasi pasar terkini hingga eksekusi transaksi yang cepat dan aman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera download dan daftar di Maybank Trade ID untuk memulai perjalanan investasimu dengan strategi yang lebih cerdas dan terstruktur.

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF