Pentingnya Manajemen Risiko dalam Trading Harian
16:00, 7 October 2025
Tips and Edu
By Jazzy Refadebby

logo
Source : MSID Investment Education

Banyak dari traders yang baru memulai trading harian (daily trading) sering kali fokus pada satu hal: strategi. Mereka sibuk mencari indikator yang paling akurat, pola grafik yang paling sempurna, atau berita pasar yang paling cepat. Namun, para trader profesional tahu betul bahwa rahasia kesuksesan jangka panjang bukanlah hanya pada strategi "sakti," melainkan pada manajemen risiko yang disiplin.

Kenapa? Karena pasar selalu penuh dengan ketidakpastian. Hari ini, strategi yang kamu gunakan bisa menghasilkan keuntungan, tapi besok, bisa saja strategi yang sama menjadi tidak berhasil.

Manajemen risiko adalah jaring pengaman para trader pada umumnya. Seperangkat aturan ini berguna untuk melindungi modalmu dari kerugian besar yang tidak terduga. Tanpa manajemen risiko, satu kali salah langkah bisa mengikis habis seluruh keuntungan yang sudah kamu kumpulkan, bahkan bisa melenyapkan modalmu.

Dengan manajemen risiko yang baik, setidaknya kamu memahami bahwa kerugian yang dialami tetap dalam kendali dan tidak menghentikanmu dari mencoba lagi di kesempatan berikutnya.

Stop Loss: Senjata Utama dalam Pertahanan

Jika ada satu aturan manajemen risiko yang harus kamu pegang teguh, itu adalah penggunaan Stop Loss. Stop Loss adalah perintah otomatis untuk menutup posisi (menjual aset) saat harganya mencapai level tertentu yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Stop Loss berfungsi seperti rem darurat. Ketika pasar bergerak melawanmu, ia akan menghentikan kerugianmu sebelum menjadi terlalu besar.

Cara Menentukan Stop Loss yang Efektif

Menentukan Stop Loss tidak boleh asal. Ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan:

  1. Stop Loss Berbasis Persentase
    Ini adalah metode paling sederhana. Kamu menentukan bahwa kamu tidak akan menanggung kerugian lebih dari, misalnya, 1% atau 2% dari total modal tradingmu dalam satu posisi. Jika total modalmu Rp 10.000.000, maka stop loss-mu maksimal Rp 100.000 atau Rp 200.000 per posisi.
  2. Stop Loss Berbasis Support & Resistance
    Ini adalah pendekatan yang lebih teknis. Kamu menempatkan Stop Loss di bawah level support (batas bawah harga) yang kuat. Jika harga menembus level support ini, itu bisa menjadi indikasi tren yang berubah dan posisi tersebut tidak lagi valid.
  3. Stop Loss Berbasis ATR (Average True Range)
    Metode ini menggunakan indikator volatilitas pasar. Semakin fluktuatif pasar, semakin besar jarak stop loss yang kamu tentukan. Ini membantu stop loss-mu tidak terlalu dekat sehingga tidak mudah "terkena" oleh pergerakan harga yang normal.

Penting untuk diingat, setelah stop loss-mu tereksekusi, jangan pernah merasa "gatal" untuk memindahkan stop loss lebih jauh atau kembali masuk ke posisi yang sama tanpa analisis yang jelas.

Position Sizing: Mengatur Kekuatan Serangan

Jika Stop Loss adalah "rem", maka position sizing adalah "gas"-nya. Ini adalah aturan yang menentukan seberapa besar modal yang akan kamu alokasikan untuk setiap trading. Aturan ini sangat krusial karena menentukan seberapa besar risiko yang kamu ambil dalam satu waktu.

1. Aturan 1% atau 2%

Aturan yang paling sering digunakan dan direkomendasikan adalah "Aturan 1% atau 2%". Aturan ini menyarankan agar kamu tidak pernah merisikokan lebih dari 1% atau 2% dari total modal tradingmu dalam satu trading tunggal.

Contoh:

Total modal tradingmu: Rp 20.000.000

Risiko per trading (1%): Rp 200.000

Jika kamu membeli saham XYZ dengan harga Rp 1.000 dan menempatkan stop loss di Rp 950, artinya kamu merisikokan Rp 50 per saham. Untuk mengetahui berapa banyak saham yang bisa kamu beli, kamu bisa menghitungnya:


Artinya kamu hanya boleh membeli 4.000 saham XYZ. Total nilai pembelianmu adalah 4.000 saham x Rp 1.000 = Rp 4.000.000, yang merupakan 20% dari total modalmu.

Dengan aturan ini, meskipun kamu mengalami 10 kali kerugian berturut-turut, modalmu hanya akan berkurang sekitar 10%, dan kamu masih memiliki 90% modal untuk melanjutkan trading. Tanpa aturan ini, satu kali salah bisa mengikis modalmu dalam jumlah yang sangat besar.

2. Risk-Reward Ratio: Menilai Peluang

Setelah kamu menentukan Stop Loss dan ukuran posisi, ada satu konsep lagi yang harus kamu pahami: Risk-Reward Ratio (RRR), yaitu perbandingan antara potensi kerugian (risiko) dan potensi keuntungan (reward) yang kamu harapkan dari sebuah trading.

Idealnya, kamu harus mencari trading dengan RRR yang positif, misalnya 1:2 atau 1:3. Artinya berarti untuk setiap Rp 1 yang kamu risikokan, kamu menargetkan keuntungan Rp 2 atau Rp 3.

Contoh:

Stop Loss: Rp 50 (risiko)

Target Profit: Rp 150 (potensi keuntungan)

Risk-Reward Ratio: 1:3

Mengapa ini penting? Karena dengan RRR 1:3, kamu hanya perlu benar 30% dari total trading-mu untuk tetap menghasilkan keuntungan. Jika kamu melakukan 10 kali trading:

7 kali rugi @Rp 50 = -Rp 350

3 kali untung @Rp 150 = +Rp 450

Total keuntungan bersih: Rp 100

Jadi meskipun kamu lebih sering salah daripada benar, kamu tetap bisa profit jika kamu memiliki RRR yang baik! Hal ini menunjukkan bahwa fokus pada manajemen risiko dan kualitas trading, bukan pada frekuensi trading, adalah kunci sukses.

3. Jangan Remehkan Jurnal Trading

Salah satu alat manajemen risiko yang sering terlupakan adalah jurnal trading. Mencatat setiap trading yang kamu lakukan termasuk alasan masuk, level Stop Loss, level target profit, dan hasilnya akan memberikanmu wawasan yang sangat berharga. Kamu bisa melihat pola transaksimu, jenis trading yang paling sering berhasil, dan apakah kamu konsisten dalam menerapkan aturan manajemen risikomu.

 

Trading harian adalah perhitungan antara peluang dan probabilitas, bukan permainan tebak-tebakan. Dengan menerapkan manajemen risiko yang ketat, mulai dari penggunaan Stop Loss yang disiplin, pengaturan ukuran posisi yang bijak, hingga pemahaman tentang risk-reward ratio, kamu tidak hanya melindungi modalmu, tapi juga meningkatkan peluangmu untuk menjadi trader yang sukses dalam jangka panjang.

Ingin mengaplikasikan manajemen risiko yang telah kamu pelajari? Maybank Trade ID menyediakan platform yang lengkap dan mudah digunakan untuk trading harianmu. Dengan fitur-fitur canggih dan informasi pasar real-time, kamu bisa dengan mudah menentukan Stop Loss (Fitur Smart Order), mengatur ukuran posisi, dan menjalankan strategi di pasar modal dengan lebih percaya diri. Jadilah trader yang disiplin dan cerdas, mulai perjalanan trading-mu sekarang juga dengan mengunduh aplikasi Maybank Trade ID di App Store atau Google Play Store!

Pentingnya Manajemen Risiko dalam Trading Harian
Tips and Edu
by Jazzy Refadebby
16:00, 7 October 2025
logo
Source : MSID Investment Education

Banyak dari traders yang baru memulai trading harian (daily trading) sering kali fokus pada satu hal: strategi. Mereka sibuk mencari indikator yang paling akurat, pola grafik yang paling sempurna, atau berita pasar yang paling cepat. Namun, para trader profesional tahu betul bahwa rahasia kesuksesan jangka panjang bukanlah hanya pada strategi "sakti," melainkan pada manajemen risiko yang disiplin.

Kenapa? Karena pasar selalu penuh dengan ketidakpastian. Hari ini, strategi yang kamu gunakan bisa menghasilkan keuntungan, tapi besok, bisa saja strategi yang sama menjadi tidak berhasil.

Manajemen risiko adalah jaring pengaman para trader pada umumnya. Seperangkat aturan ini berguna untuk melindungi modalmu dari kerugian besar yang tidak terduga. Tanpa manajemen risiko, satu kali salah langkah bisa mengikis habis seluruh keuntungan yang sudah kamu kumpulkan, bahkan bisa melenyapkan modalmu.

Dengan manajemen risiko yang baik, setidaknya kamu memahami bahwa kerugian yang dialami tetap dalam kendali dan tidak menghentikanmu dari mencoba lagi di kesempatan berikutnya.

Stop Loss: Senjata Utama dalam Pertahanan

Jika ada satu aturan manajemen risiko yang harus kamu pegang teguh, itu adalah penggunaan Stop Loss. Stop Loss adalah perintah otomatis untuk menutup posisi (menjual aset) saat harganya mencapai level tertentu yang sudah kamu tentukan sebelumnya. Stop Loss berfungsi seperti rem darurat. Ketika pasar bergerak melawanmu, ia akan menghentikan kerugianmu sebelum menjadi terlalu besar.

Cara Menentukan Stop Loss yang Efektif

Menentukan Stop Loss tidak boleh asal. Ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan:

  1. Stop Loss Berbasis Persentase
    Ini adalah metode paling sederhana. Kamu menentukan bahwa kamu tidak akan menanggung kerugian lebih dari, misalnya, 1% atau 2% dari total modal tradingmu dalam satu posisi. Jika total modalmu Rp 10.000.000, maka stop loss-mu maksimal Rp 100.000 atau Rp 200.000 per posisi.
  2. Stop Loss Berbasis Support & Resistance
    Ini adalah pendekatan yang lebih teknis. Kamu menempatkan Stop Loss di bawah level support (batas bawah harga) yang kuat. Jika harga menembus level support ini, itu bisa menjadi indikasi tren yang berubah dan posisi tersebut tidak lagi valid.
  3. Stop Loss Berbasis ATR (Average True Range)
    Metode ini menggunakan indikator volatilitas pasar. Semakin fluktuatif pasar, semakin besar jarak stop loss yang kamu tentukan. Ini membantu stop loss-mu tidak terlalu dekat sehingga tidak mudah "terkena" oleh pergerakan harga yang normal.

Penting untuk diingat, setelah stop loss-mu tereksekusi, jangan pernah merasa "gatal" untuk memindahkan stop loss lebih jauh atau kembali masuk ke posisi yang sama tanpa analisis yang jelas.

Position Sizing: Mengatur Kekuatan Serangan

Jika Stop Loss adalah "rem", maka position sizing adalah "gas"-nya. Ini adalah aturan yang menentukan seberapa besar modal yang akan kamu alokasikan untuk setiap trading. Aturan ini sangat krusial karena menentukan seberapa besar risiko yang kamu ambil dalam satu waktu.

1. Aturan 1% atau 2%

Aturan yang paling sering digunakan dan direkomendasikan adalah "Aturan 1% atau 2%". Aturan ini menyarankan agar kamu tidak pernah merisikokan lebih dari 1% atau 2% dari total modal tradingmu dalam satu trading tunggal.

Contoh:

Total modal tradingmu: Rp 20.000.000

Risiko per trading (1%): Rp 200.000

Jika kamu membeli saham XYZ dengan harga Rp 1.000 dan menempatkan stop loss di Rp 950, artinya kamu merisikokan Rp 50 per saham. Untuk mengetahui berapa banyak saham yang bisa kamu beli, kamu bisa menghitungnya:


Artinya kamu hanya boleh membeli 4.000 saham XYZ. Total nilai pembelianmu adalah 4.000 saham x Rp 1.000 = Rp 4.000.000, yang merupakan 20% dari total modalmu.

Dengan aturan ini, meskipun kamu mengalami 10 kali kerugian berturut-turut, modalmu hanya akan berkurang sekitar 10%, dan kamu masih memiliki 90% modal untuk melanjutkan trading. Tanpa aturan ini, satu kali salah bisa mengikis modalmu dalam jumlah yang sangat besar.

2. Risk-Reward Ratio: Menilai Peluang

Setelah kamu menentukan Stop Loss dan ukuran posisi, ada satu konsep lagi yang harus kamu pahami: Risk-Reward Ratio (RRR), yaitu perbandingan antara potensi kerugian (risiko) dan potensi keuntungan (reward) yang kamu harapkan dari sebuah trading.

Idealnya, kamu harus mencari trading dengan RRR yang positif, misalnya 1:2 atau 1:3. Artinya berarti untuk setiap Rp 1 yang kamu risikokan, kamu menargetkan keuntungan Rp 2 atau Rp 3.

Contoh:

Stop Loss: Rp 50 (risiko)

Target Profit: Rp 150 (potensi keuntungan)

Risk-Reward Ratio: 1:3

Mengapa ini penting? Karena dengan RRR 1:3, kamu hanya perlu benar 30% dari total trading-mu untuk tetap menghasilkan keuntungan. Jika kamu melakukan 10 kali trading:

7 kali rugi @Rp 50 = -Rp 350

3 kali untung @Rp 150 = +Rp 450

Total keuntungan bersih: Rp 100

Jadi meskipun kamu lebih sering salah daripada benar, kamu tetap bisa profit jika kamu memiliki RRR yang baik! Hal ini menunjukkan bahwa fokus pada manajemen risiko dan kualitas trading, bukan pada frekuensi trading, adalah kunci sukses.

3. Jangan Remehkan Jurnal Trading

Salah satu alat manajemen risiko yang sering terlupakan adalah jurnal trading. Mencatat setiap trading yang kamu lakukan termasuk alasan masuk, level Stop Loss, level target profit, dan hasilnya akan memberikanmu wawasan yang sangat berharga. Kamu bisa melihat pola transaksimu, jenis trading yang paling sering berhasil, dan apakah kamu konsisten dalam menerapkan aturan manajemen risikomu.

 

Trading harian adalah perhitungan antara peluang dan probabilitas, bukan permainan tebak-tebakan. Dengan menerapkan manajemen risiko yang ketat, mulai dari penggunaan Stop Loss yang disiplin, pengaturan ukuran posisi yang bijak, hingga pemahaman tentang risk-reward ratio, kamu tidak hanya melindungi modalmu, tapi juga meningkatkan peluangmu untuk menjadi trader yang sukses dalam jangka panjang.

Ingin mengaplikasikan manajemen risiko yang telah kamu pelajari? Maybank Trade ID menyediakan platform yang lengkap dan mudah digunakan untuk trading harianmu. Dengan fitur-fitur canggih dan informasi pasar real-time, kamu bisa dengan mudah menentukan Stop Loss (Fitur Smart Order), mengatur ukuran posisi, dan menjalankan strategi di pasar modal dengan lebih percaya diri. Jadilah trader yang disiplin dan cerdas, mulai perjalanan trading-mu sekarang juga dengan mengunduh aplikasi Maybank Trade ID di App Store atau Google Play Store!

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF