
MAKRO
Bank Indonesia merilis survei penjualan eceran untuk bulan Juli 2024, tetap datar dengan indeks penjualan eceran (IPR) diperkirakan berada di level 4,3% YoY menjadi 212,0. Pertumbuhan didorong oleh barang-barang kebutuhan rumah tangga, serta makanan, minuman, dan tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi sebesar 7.4% MoM, jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar +0.4% MoM. (Bank Indonesia)
INDUSTRI
Kinerja industri Crude Palm Oil (CPO) Indonesia melambat seiring dengan tren ekspor yang menurun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO hanya mencapai USD1,1 miliar (-22,2% MoM, -27,2% YoY) di bulan Mei 2024. Selain itu, volume ekspor di bulan Mei juga turun menjadi 2,0 juta ton (-9,7% MoM). Pada 6M24, ekspor CPO mencapai 11.7 juta ton (-8.9% YoY). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) percaya bahwa penurunan harga CPO disebabkan oleh lemahnya ekonomi global yang mempengaruhi permintaan komoditas ini. Permintaan di RRT, India, negara-negara Eropa, dan Pakistan turun. Namun demikian, GAPKI yakin ekspor CPO akan meningkat pada semester 2 tahun ini dengan asumsi tidak ada kelebihan pasokan minyak nabati (Kontan, hal. 12)
PERUSAHAAN
Steel Pipe Industry atau Indonesia Tbk (ISSP IJ) membukukan pendapatan sebesar Rp2.79 triliun di 1H24 (-9.7% YoY). Meskipun terjadi penurunan pendapatan, ISSP berhasil meningkatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp209,58 miliar (+3,13% YoY). Sekretaris Perusahaan ISSP, Johannes W. Edward, mengatakan peningkatan laba di tengah penurunan penjualan di 1H24 merupakan hasil dari efisiensi dan penurunan beban pokok penjualan, dan hingga bulan Juli, ISSP tidak melihat adanya pelemahan permintaan yang signifikan. Memasuki 2H24, ISSP optimis kinerjanya akan terus bertumbuh, dan menargetkan pertumbuhan laba dan volume produksi masing-masing sebesar 10%. Dari sisi penjualan, sektor infrastruktur masih mempertahankan proporsi tertinggi, namun ada potensi permintaan yang cukup kuat di sektor pertambangan, minyak dan gas, dan ekspor di 2H24. Untuk FY24, ISSP menyediakan belanja modal lebih dari Rp200 miliar yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan gudang di Gresik. Berdasarkan laporan keuangan 1H24, ISSP mencatatkan penurunan beban perusahaan yaitu beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan masing-masing menjadi Rp2,30t, Rp75,4b, Rp64,34b, dan Rp93,75b. (Kontan, halaman 11)
Nusa Raya Cipta (NRCA IJ) mencatat nilai kontrak sebesar Rp2,27 triliun (+34,47% YoY) selama 1H24. Hingga 1H24, NRCA mencatat kenaikan laba bersih sebesar Rp59,62 miliar (+11,8% YoY), sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun (29,44% YoY). Anak usaha Surya Semesta Internusa (SSIA) ini mendapatkan kontrak baru untuk beberapa proyek besar, seperti proyek pembangunan Jakarta Dipo Central. Pada FY2024, NRCA tidak menyiapkan belanja modal dalam jumlah khusus, namun NRCA telah mengalokasikan Rp1,76 miliar untuk belanja mesin. NRCA menargetkan target pendapatan positif sebesar Rp2,45 triliun dan target laba bersih sebesar Rp104,61 miliar pada FY2024. (Kontan, halaman 11)

MAKRO
Bank Indonesia merilis survei penjualan eceran untuk bulan Juli 2024, tetap datar dengan indeks penjualan eceran (IPR) diperkirakan berada di level 4,3% YoY menjadi 212,0. Pertumbuhan didorong oleh barang-barang kebutuhan rumah tangga, serta makanan, minuman, dan tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi sebesar 7.4% MoM, jauh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar +0.4% MoM. (Bank Indonesia)
INDUSTRI
Kinerja industri Crude Palm Oil (CPO) Indonesia melambat seiring dengan tren ekspor yang menurun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor CPO hanya mencapai USD1,1 miliar (-22,2% MoM, -27,2% YoY) di bulan Mei 2024. Selain itu, volume ekspor di bulan Mei juga turun menjadi 2,0 juta ton (-9,7% MoM). Pada 6M24, ekspor CPO mencapai 11.7 juta ton (-8.9% YoY). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) percaya bahwa penurunan harga CPO disebabkan oleh lemahnya ekonomi global yang mempengaruhi permintaan komoditas ini. Permintaan di RRT, India, negara-negara Eropa, dan Pakistan turun. Namun demikian, GAPKI yakin ekspor CPO akan meningkat pada semester 2 tahun ini dengan asumsi tidak ada kelebihan pasokan minyak nabati (Kontan, hal. 12)
PERUSAHAAN
Steel Pipe Industry atau Indonesia Tbk (ISSP IJ) membukukan pendapatan sebesar Rp2.79 triliun di 1H24 (-9.7% YoY). Meskipun terjadi penurunan pendapatan, ISSP berhasil meningkatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp209,58 miliar (+3,13% YoY). Sekretaris Perusahaan ISSP, Johannes W. Edward, mengatakan peningkatan laba di tengah penurunan penjualan di 1H24 merupakan hasil dari efisiensi dan penurunan beban pokok penjualan, dan hingga bulan Juli, ISSP tidak melihat adanya pelemahan permintaan yang signifikan. Memasuki 2H24, ISSP optimis kinerjanya akan terus bertumbuh, dan menargetkan pertumbuhan laba dan volume produksi masing-masing sebesar 10%. Dari sisi penjualan, sektor infrastruktur masih mempertahankan proporsi tertinggi, namun ada potensi permintaan yang cukup kuat di sektor pertambangan, minyak dan gas, dan ekspor di 2H24. Untuk FY24, ISSP menyediakan belanja modal lebih dari Rp200 miliar yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan gudang di Gresik. Berdasarkan laporan keuangan 1H24, ISSP mencatatkan penurunan beban perusahaan yaitu beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan masing-masing menjadi Rp2,30t, Rp75,4b, Rp64,34b, dan Rp93,75b. (Kontan, halaman 11)
Nusa Raya Cipta (NRCA IJ) mencatat nilai kontrak sebesar Rp2,27 triliun (+34,47% YoY) selama 1H24. Hingga 1H24, NRCA mencatat kenaikan laba bersih sebesar Rp59,62 miliar (+11,8% YoY), sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun (29,44% YoY). Anak usaha Surya Semesta Internusa (SSIA) ini mendapatkan kontrak baru untuk beberapa proyek besar, seperti proyek pembangunan Jakarta Dipo Central. Pada FY2024, NRCA tidak menyiapkan belanja modal dalam jumlah khusus, namun NRCA telah mengalokasikan Rp1,76 miliar untuk belanja mesin. NRCA menargetkan target pendapatan positif sebesar Rp2,45 triliun dan target laba bersih sebesar Rp104,61 miliar pada FY2024. (Kontan, halaman 11)


Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)





Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)




