Indeks dolar diperdagangkan tepat di bawah angka 104 pada hari Selasa (22/10/2024), berada pada level terkuat sejak awal Agustus dan mengikuti kenaikan imbal hasil Treasury di tengah prospek ekonomi yang kuat di AS dan meningkatnya kemungkinan Trump kembali menjadi presiden. Serangkaian data ekonomi mengenai pasar tenaga kerja, inflasi konsumen dan penjualan ritel menunjukkan perekonomian tetap tangguh, sehingga mengurangi kebutuhan penurunan suku bunga agresif dari Federal Reserve. Mengingat data ekonomi AS yang solid, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan arah jangka panjang suku bunga bisa lebih tinggi dibandingkan masa lalu. Presiden Fed Dallas Lorie Logan juga mengatakan dia mendukung penurunan suku bunga tetapi menyerukan pendekatan yang sabar. Sementara itu, apa yang disebut “perdagangan Trump” semakin mengangkat dolar karena kebijakan tarif dan pajak mantan presiden tersebut dipandang bersifat inflasi. Investor sekarang menantikan rilis PMI awal pada hari Kamis yang akan memberikan pandangan terkini mengenai kinerja sektor swasta di bulan Oktober.

Sumber : Trading Economics

Disclaimer

Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.