MAKRO

Bank Indonesia merilis survei penjualan eceran untuk bulan Agustus 2024, dengan ekspektasi pertumbuhan karena indeks penjualan eceran (IPR) diperkirakan meningkat menjadi 5,8% YoY menjadi 215,9. Pertumbuhan didorong oleh barang-barang rumah tangga, makanan, minuman, dan tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran naik sebesar 1,6% MoM, jauh lebih tinggi dibandingkan saat terkontraksi sebesar 7,2% MoM pada bulan sebelumnya. (Bank Indonesia)

INDUSTRI

Industri tembakau nasional menghadapi tantangan, terutama setelah Peraturan Presiden (PP) No. 28 Tahun 2024 tentang kesehatan diberlakukan. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga berencana untuk mengatur semua produsen rokok untuk memastikan kemasan polos tanpa merek. Gabungan Produsen Rokok Indonesia (GAPPRI) percaya hal ini berdampak negatif pada industri. Namun, GAPPRI juga percaya bahwa regulasi potensial dapat meningkatkan rokok ilegal karena akan sulit untuk menemukan merek ilegal jika semua kotak tidak berisi logo. (Kontan, halaman 12)

PERUSAHAAN

Bumi Resources Minerals (BRMS) optimistis produksi emas tahun ini bisa mencapai lebih dari 35.000 troy ounce. Melalui anak usahanya, Citra Palu Minerals (CPM), BRMS mengumumkan peningkatan kadar dan kualitas emas dari tambang River Reef dan Hill Reef di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, dari aktivitas pengeboran yang dilakukan perusahaan di area tersebut. Temuan ini akan berdampak positif pada kinerja BRMS mendatang. (Kontan, halaman 11)