
Banyak orang yang berinvestasi di pasar modal untuk mengembangkan kekayaan mereka. Namun, bagi kamu yang beragama Islam, pertanyaan seputar kehalalan instrumen investasi sering kali muncul. Apakah semua saham itu halal? Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah saham itu termasuk saham syariah?
Tidak perlu khawatir. Investasi saham juga bisa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam artikel ini, kita akan mencoba bahas apa itu investasi saham halal atau saham syariah, bagaimana cara membedakannya, dan apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi secara syariah.
Secara sederhana, saham halal atau saham syariah adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Artinya, perusahaan tersebut tidak menjalankan bisnis yang diharamkan, seperti:
Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah menyusun daftar saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Daftar ini disebut Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dengan adanya indeks ini, kamu tidak perlu repot-repot meneliti satu per satu perusahaan, karena sudah ada lembaga kredibel yang menyeleksinya untuk kamu.
Untuk menentukan apakah sebuah saham termasuk saham syariah, ada dua kriteria utama yang digunakan oleh DSN-MUI:
Kriteria ini adalah yang paling mendasar. Sebuah perusahaan tidak boleh terlibat dalam bisnis-bisnis yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, ada batasan de minimis untuk pendapatan non-halal. Jika sebuah perusahaan memiliki pendapatan dari sumber yang tidak sesuai syariah, persentase pendapatan tersebut tidak boleh melebihi 10% dari total pendapatan perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki bisnis utama di bidang manufaktur makanan halal, tetapi juga memiliki beberapa unit bisnis kecil yang menghasilkan pendapatan dari bunga bank konvensional. Selama pendapatan dari bunga tersebut tidak melebihi 10% dari total pendapatan perusahaan, maka sahamnya masih bisa dianggap sebagai saham syariah.
Selain jenis usaha, DSN-MUI juga menetapkan batasan untuk rasio keuangan perusahaan. Ada dua rasio utama yang diukur:
Kedua kriteria ini memastikan bahwa perusahaan tidak hanya menjalankan bisnis yang halal, tetapi juga mengelola keuangannya dengan cara yang sejalan dengan prinsip syariah, yaitu menghindari riba secara dominan.
Berinvestasi pada saham halal bukan hanya tentang mematuhi prinsip agama, tetapi juga membawa sejumlah keuntungan praktis yang bisa dirasakan oleh investor mana pun, terlepas mereka Muslim atau bukan.
Bagi seorang Muslim, berinvestasi pada saham yang terjamin kehalalannya memberikan ketenangan batin. Kamu tidak perlu merasa ragu atau khawatir bahwa dana yang kamu tanamkan berasal dari sumber yang haram. Hal ini memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan lebih fokus dan nyaman, karena kamu tahu bahwa kamu sedang berikhtiar dengan cara yang benar.
Banyak orang mengira saham syariah memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan saham konvensional. Faktanya, hal ini tidak selalu benar. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) seringkali menunjukkan kinerja yang sejalan atau bahkan lebih baik dari indeks konvensional seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan syariah memiliki fundamental yang kuat dan mampu bersaing di pasar.
Perusahaan syariah, dengan batasan utang berbasis bunga yang ketat (maksimal 45% dari aset), cenderung memiliki struktur keuangan yang lebih sehat. Mereka tidak terlalu bergantung pada pinjaman bank konvensional. Hal ini membuat mereka lebih tahan banting saat terjadi krisis keuangan atau kenaikan suku bunga, karena beban utang mereka lebih terkontrol.
Pasar investasi syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Semakin banyak investor yang mencari produk investasi yang sesuai dengan keyakinan mereka. Hal ini menciptakan pasar yang besar dan berpotensi tumbuh, membuka lebih banyak peluang bagi kamu yang ingin berinvestasi di sektor ini.
Berinvestasi saham halal bukanlah suatu hal yang rumit. Dengan adanya panduan yang jelas dari OJK, BEI, dan DSN-MUI, kamu bisa berinvestasi dengan keyakinan penuh bahwa setiap langkahmu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Investasi saham syariah tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan yang kompetitif dan risiko yang lebih terkelola.
Meskipun aplikasi trading dapat membantu kamu, tanggung jawab untuk memastikan saham yang kamu pilih sudah sesuai syariah tetap berada di tanganmu. Untuk mempermudah hal ini, kamu bisa download dan registrasi di online trading syariah Maybank Trade ID dan memilih akun syariah, sehingga kamu akan otomatis mengakses saham-saham syariah yang update sesuai dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dengan aplikasi ini, kamu bisa menganalisis dan memilih saham-saham yang kamu inginkan secara aman dan terhindar dari saham non-halal.
Mulai investasi mudah hanya dengan aplikasi Maybank Trade ID. Download atau update aplikasi Maybank Trade ID dan mulai investasi sekarang juga!

Banyak orang yang berinvestasi di pasar modal untuk mengembangkan kekayaan mereka. Namun, bagi kamu yang beragama Islam, pertanyaan seputar kehalalan instrumen investasi sering kali muncul. Apakah semua saham itu halal? Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah saham itu termasuk saham syariah?
Tidak perlu khawatir. Investasi saham juga bisa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip syariah. Dalam artikel ini, kita akan mencoba bahas apa itu investasi saham halal atau saham syariah, bagaimana cara membedakannya, dan apa saja keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi secara syariah.
Secara sederhana, saham halal atau saham syariah adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Artinya, perusahaan tersebut tidak menjalankan bisnis yang diharamkan, seperti:
Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah menyusun daftar saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Daftar ini disebut Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dengan adanya indeks ini, kamu tidak perlu repot-repot meneliti satu per satu perusahaan, karena sudah ada lembaga kredibel yang menyeleksinya untuk kamu.
Untuk menentukan apakah sebuah saham termasuk saham syariah, ada dua kriteria utama yang digunakan oleh DSN-MUI:
Kriteria ini adalah yang paling mendasar. Sebuah perusahaan tidak boleh terlibat dalam bisnis-bisnis yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, ada batasan de minimis untuk pendapatan non-halal. Jika sebuah perusahaan memiliki pendapatan dari sumber yang tidak sesuai syariah, persentase pendapatan tersebut tidak boleh melebihi 10% dari total pendapatan perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki bisnis utama di bidang manufaktur makanan halal, tetapi juga memiliki beberapa unit bisnis kecil yang menghasilkan pendapatan dari bunga bank konvensional. Selama pendapatan dari bunga tersebut tidak melebihi 10% dari total pendapatan perusahaan, maka sahamnya masih bisa dianggap sebagai saham syariah.
Selain jenis usaha, DSN-MUI juga menetapkan batasan untuk rasio keuangan perusahaan. Ada dua rasio utama yang diukur:
Kedua kriteria ini memastikan bahwa perusahaan tidak hanya menjalankan bisnis yang halal, tetapi juga mengelola keuangannya dengan cara yang sejalan dengan prinsip syariah, yaitu menghindari riba secara dominan.
Berinvestasi pada saham halal bukan hanya tentang mematuhi prinsip agama, tetapi juga membawa sejumlah keuntungan praktis yang bisa dirasakan oleh investor mana pun, terlepas mereka Muslim atau bukan.
Bagi seorang Muslim, berinvestasi pada saham yang terjamin kehalalannya memberikan ketenangan batin. Kamu tidak perlu merasa ragu atau khawatir bahwa dana yang kamu tanamkan berasal dari sumber yang haram. Hal ini memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan lebih fokus dan nyaman, karena kamu tahu bahwa kamu sedang berikhtiar dengan cara yang benar.
Banyak orang mengira saham syariah memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan saham konvensional. Faktanya, hal ini tidak selalu benar. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) seringkali menunjukkan kinerja yang sejalan atau bahkan lebih baik dari indeks konvensional seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan syariah memiliki fundamental yang kuat dan mampu bersaing di pasar.
Perusahaan syariah, dengan batasan utang berbasis bunga yang ketat (maksimal 45% dari aset), cenderung memiliki struktur keuangan yang lebih sehat. Mereka tidak terlalu bergantung pada pinjaman bank konvensional. Hal ini membuat mereka lebih tahan banting saat terjadi krisis keuangan atau kenaikan suku bunga, karena beban utang mereka lebih terkontrol.
Pasar investasi syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Semakin banyak investor yang mencari produk investasi yang sesuai dengan keyakinan mereka. Hal ini menciptakan pasar yang besar dan berpotensi tumbuh, membuka lebih banyak peluang bagi kamu yang ingin berinvestasi di sektor ini.
Berinvestasi saham halal bukanlah suatu hal yang rumit. Dengan adanya panduan yang jelas dari OJK, BEI, dan DSN-MUI, kamu bisa berinvestasi dengan keyakinan penuh bahwa setiap langkahmu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Investasi saham syariah tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan yang kompetitif dan risiko yang lebih terkelola.
Meskipun aplikasi trading dapat membantu kamu, tanggung jawab untuk memastikan saham yang kamu pilih sudah sesuai syariah tetap berada di tanganmu. Untuk mempermudah hal ini, kamu bisa download dan registrasi di online trading syariah Maybank Trade ID dan memilih akun syariah, sehingga kamu akan otomatis mengakses saham-saham syariah yang update sesuai dengan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dengan aplikasi ini, kamu bisa menganalisis dan memilih saham-saham yang kamu inginkan secara aman dan terhindar dari saham non-halal.
Mulai investasi mudah hanya dengan aplikasi Maybank Trade ID. Download atau update aplikasi Maybank Trade ID dan mulai investasi sekarang juga!


Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)





Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)




