Investasi Asing: Manfaat dan Risiko untuk Indonesia
16:10, 2 October 2025
Tips and Edu
By Jazzy Refadebby

logo
Source : MSID Investment Education

Investasi asing, atau yang dikenal dengan istilah Foreign Direct Investment (FDI), adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor dari luar negeri untuk mendirikan, memperluas, atau membeli sebuah perusahaan di dalam negeri. Kehadiran modal dari luar ini seringkali menjadi topik hangat di kalangan ekonom, politisi, dan masyarakat. Di satu sisi, investasi asing dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain, ia juga membawa sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.

Sebagai seorang trader atau investor, memahami dinamika FDI sangatlah penting. Pergerakan investasi asing dapat memengaruhi kinerja sektor-sektor tertentu di pasar modal, yang pada akhirnya berdampak pada portofolio kamu. Mari kita telusuri secara mendalam apa saja keuntungan dan risiko dari investasi asing di dalam negeri.

Keuntungan Investasi Asing: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Investasi asing membawa sederet manfaat yang signifikan bagi perekonomian negara penerima. Manfaat-manfaat ini tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga sosial dan teknologi.

1. Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Keterampilan

Salah satu keuntungan paling nyata dari FDI adalah penciptaan lapangan kerja. Saat perusahaan asing membuka pabrik atau kantor di dalam negeri, mereka membutuhkan tenaga kerja lokal, mulai dari level operator hingga manajer. Ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat.

Lebih dari itu, perusahaan asing seringkali membawa standar kerja, teknologi, dan pelatihan yang lebih baik. Melalui pelatihan on-the-job dan transfer pengetahuan, pekerja lokal dapat meningkatkan keterampilan mereka, membuat mereka lebih kompetitif di pasar tenaga kerja global.

Masuknya perusahaan asing yang membuka lapangan kerja besar-besaran dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daya beli konsumen. Hal ini akan memberikan dampak positif pada sektor Konsumen Primer (makanan, minuman) dan Konsumen Non-Primer (ritel, otomotif). Kamu bisa mencari peluang di saham-saham yang berhubungan langsung dengan peningkatan konsumsi ini, karena laba perusahaan berpotensi tumbuh.

2. Transfer Teknologi dan Pengetahuan (Knowledge Transfer)

Perusahaan asing seringkali memiliki teknologi, metode produksi, dan praktik manajemen yang lebih maju. Ketika mereka berinvestasi di dalam negeri, teknologi dan pengetahuan ini akan ikut berpindah. Sebagai contoh, industri otomotif, teknologi, atau manufaktur yang didukung FDI dapat memperkenalkan mesin-mesin canggih dan proses produksi yang efisien yang sebelumnya tidak tersedia secara lokal. Transfer teknologi ini membantu mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas industri domestik secara keseluruhan.

Perusahaan lokal yang berkolaborasi atau diakuisisi oleh perusahaan asing akan mendapatkan akses ke teknologi yang lebih maju, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Kamu bisa mengidentifikasi saham-saham di sektor yang menerima investasi ini, seperti Manufaktur atau Teknologi. Kenaikan laba dan pertumbuhan bisnis akibat transfer teknologi dapat menjadi katalis positif untuk harga saham.

3. Peningkatan Akses ke Pasar Global

Dengan masuknya perusahaan asing, terutama yang berorientasi ekspor, negara penerima FDI dapat memperluas aksesnya ke pasar internasional. Perusahaan asing memiliki jaringan distribusi dan basis pelanggan yang sudah mapan di berbagai belahan dunia.

Kolaborasi dengan mereka dapat membuka pintu bagi produk-produk lokal untuk memasuki pasar global, meningkatkan volume ekspor, dan menghasilkan devisa bagi negara.

Perusahaan yang berhasil menembus pasar ekspor dengan bantuan investor asing akan mencatatkan peningkatan pendapatan dari luar negeri. Ini membuat laporan keuangan mereka lebih kuat dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.

Saham-saham ini akan menjadi lebih menarik karena memiliki diversifikasi pasar. Kamu bisa mencari peluang di sektor Barang Konsumsi atau Komoditas yang memiliki jejak ekspor yang kuat.

4. Stimulus Pertumbuhan Ekonomi dan Infrastruktur

FDI adalah sumber modal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi. Dana investasi ini bisa digunakan untuk membangun fasilitas baru, memperluas kapasitas produksi, atau membiayai proyek-proyek infrastruktur besar.

Pertumbuhan ini dapat menciptakan efek domino, merangsang industri pendukung, dan mendorong konsumsi domestik. Selain itu, FDI juga dapat meningkatkan penerimaan pajak bagi pemerintah, yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan dan layanan publik.

Dana investasi asing yang masuk ke sektor infrastruktur akan menggerakkan banyak industri lain. Perusahaan kontraktor, produsen semen, baja, dan material bangunan lainnya (sektor Perindustrian) akan mendapatkan proyek-proyek besar. Peningkatan permintaan ini dapat mendorong pertumbuhan saham-saham tersebut. Perhatikan saham-saham yang menjadi bagian dari rantai pasok proyek infrastruktur besar.

Risiko Investasi Asing: Ancaman bagi Industri Lokal

Di balik keuntungan yang menjanjikan, investasi asing juga membawa sejumlah risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati oleh pemerintah dan regulator.

1. Ancaman terhadap Industri Lokal dan Pesaing Domestik

Masuknya perusahaan asing dengan modal besar dan teknologi canggih dapat menjadi ancaman serius bagi perusahaan lokal yang lebih kecil. Perusahaan asing seringkali memiliki skala ekonomi yang lebih besar, efisiensi yang lebih tinggi, dan dana pemasaran yang tak terbatas, membuat mereka mampu menjual produk dengan harga yang lebih kompetitif. Hal ini dapat menyingkirkan perusahaan-perusahaan lokal dan berpotensi mematikan industri domestik yang belum siap bersaing.

Jika kamu memiliki saham di perusahaan lokal yang bersaing langsung dengan perusahaan asing raksasa, saham tersebut bisa berisiko. Perusahaan asing dengan modal besar dapat melakukan perang harga yang sulit dihadapi oleh perusahaan lokal.

Hal ini bisa menekan margin keuntungan dan kinerja saham perusahaan lokal. Kamu perlu waspada dan melakukan analisis mendalam terhadap posisi kompetitif perusahaan yang kamu miliki.

2. Isu Repatriasi Keuntungan (Profit Repatriation)

Salah satu isu utama yang sering diangkat adalah profit repatriation, yaitu pengembalian keuntungan ke negara asal investor. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan asing di dalam negeri tidak seluruhnya diinvestasikan kembali.

Sebagian besar keuntungan tersebut akan dikirimkan kembali ke negara asal, yang berarti sebagian dari kekayaan yang dihasilkan tidak sepenuhnya tinggal di dalam negeri. Jika jumlahnya sangat besar, hal ini dapat mengganggu neraca pembayaran negara.

Isu ini tidak berdampak langsung pada harga saham harian, tetapi dapat memengaruhi kondisi makroekonomi dalam jangka panjang. Jika keuntungan yang ditarik keluar dari Indonesia terlalu besar, hal ini dapat melemahkan nilai tukar Rupiah.

Pelemahannya dapat membuat saham-saham dengan utang luar negeri menjadi lebih mahal, sementara saham-saham berorientasi ekspor mungkin diuntungkan. Sebagai trader, kamu perlu memantau nilai tukar Rupiah untuk mengantisipasi sentimen pasar.

3. Ketergantungan Ekonomi dan Kontrol Asing

Jika sebuah negara terlalu bergantung pada FDI, hal ini dapat menimbulkan risiko. Perusahaan asing bisa saja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan ekonomi dan politik di dalam negeri, terutama jika mereka menguasai sektor-sektor strategis.

Selain itu, jika terjadi krisis di negara asal investor, mereka bisa saja menarik investasinya secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan gejolak ekonomi yang serius di negara penerima.

Ketika sebuah negara sangat bergantung pada investasi asing, pasar sahamnya bisa menjadi sangat sensitif terhadap sentimen investor global. Jika terjadi krisis ekonomi di negara asal investor, mereka bisa saja menarik investasinya secara besar-besaran dari Indonesia.

Hal ini dapat menyebabkan penjualan panik (panic selling) dan penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kamu harus selalu waspada terhadap berita ekonomi global dan tren arus dana asing (foreign flow).

4. Dampak Lingkungan dan Sosial

Beberapa investasi asing, terutama di sektor ekstraktif seperti pertambangan atau industri berat, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi dan deforestasi. Selain itu, praktik kerja yang berbeda atau kurangnya komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) juga dapat menimbulkan isu sosial di masyarakat lokal.

Isu lingkungan dan sosial bisa menjadi risiko reputasi dan operasional bagi perusahaan. Jika sebuah perusahaan asing terjerat kasus pencemaran lingkungan atau sengketa lahan, sahamnya bisa anjlok. Para trader yang peduli dengan isu Environmental, Social, and Governance (ESG) dapat menghindari saham-saham yang berisiko ini. Analisa risiko di luar laporan keuangan, seperti berita dan isu sosial, menjadi sangat penting.

Investasi asing adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, investasi asing menjadi katalisator yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, inveast asing membawa risiko seperti ancaman terhadap industri lokal, ketergantungan ekonomi, dan isu lingkungan.

Bagi kamu sebagai seorang trader, memahami dinamika ini akan memberikanmu wawasan yang lebih dalam dalam menganalisa pergerakan pasar. Sektor-sektor yang banyak menarik FDI, seperti Teknologi, Manufaktur, dan Energi, mungkin memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebaliknya, kamu juga harus mewaspadai risiko jika terjadi perubahan kebijakan atau kondisi ekonomi global.

Untuk mendapatkan wawasan terkini dan melakukan analisa mendalam terhadap saham-saham pilihanmu, gunakan aplikasi Maybank Trade ID. Dengan berbagai fitur analitik, data pasar real-time, dan berita terkini, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.

Yuk, maksimalkan pengetahuan dan experience trading saham kamu! Segera download atau update aplikasi Maybank Trade ID sekarang dan temukan peluang investasi yang berpotensi tumbuh dari masuknya investasi asing.

Investasi Asing: Manfaat dan Risiko untuk Indonesia
Tips and Edu
by Jazzy Refadebby
16:10, 2 October 2025
logo
Source : MSID Investment Education

Investasi asing, atau yang dikenal dengan istilah Foreign Direct Investment (FDI), adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor dari luar negeri untuk mendirikan, memperluas, atau membeli sebuah perusahaan di dalam negeri. Kehadiran modal dari luar ini seringkali menjadi topik hangat di kalangan ekonom, politisi, dan masyarakat. Di satu sisi, investasi asing dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain, ia juga membawa sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.

Sebagai seorang trader atau investor, memahami dinamika FDI sangatlah penting. Pergerakan investasi asing dapat memengaruhi kinerja sektor-sektor tertentu di pasar modal, yang pada akhirnya berdampak pada portofolio kamu. Mari kita telusuri secara mendalam apa saja keuntungan dan risiko dari investasi asing di dalam negeri.

Keuntungan Investasi Asing: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Investasi asing membawa sederet manfaat yang signifikan bagi perekonomian negara penerima. Manfaat-manfaat ini tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga sosial dan teknologi.

1. Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Keterampilan

Salah satu keuntungan paling nyata dari FDI adalah penciptaan lapangan kerja. Saat perusahaan asing membuka pabrik atau kantor di dalam negeri, mereka membutuhkan tenaga kerja lokal, mulai dari level operator hingga manajer. Ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat.

Lebih dari itu, perusahaan asing seringkali membawa standar kerja, teknologi, dan pelatihan yang lebih baik. Melalui pelatihan on-the-job dan transfer pengetahuan, pekerja lokal dapat meningkatkan keterampilan mereka, membuat mereka lebih kompetitif di pasar tenaga kerja global.

Masuknya perusahaan asing yang membuka lapangan kerja besar-besaran dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan daya beli konsumen. Hal ini akan memberikan dampak positif pada sektor Konsumen Primer (makanan, minuman) dan Konsumen Non-Primer (ritel, otomotif). Kamu bisa mencari peluang di saham-saham yang berhubungan langsung dengan peningkatan konsumsi ini, karena laba perusahaan berpotensi tumbuh.

2. Transfer Teknologi dan Pengetahuan (Knowledge Transfer)

Perusahaan asing seringkali memiliki teknologi, metode produksi, dan praktik manajemen yang lebih maju. Ketika mereka berinvestasi di dalam negeri, teknologi dan pengetahuan ini akan ikut berpindah. Sebagai contoh, industri otomotif, teknologi, atau manufaktur yang didukung FDI dapat memperkenalkan mesin-mesin canggih dan proses produksi yang efisien yang sebelumnya tidak tersedia secara lokal. Transfer teknologi ini membantu mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas industri domestik secara keseluruhan.

Perusahaan lokal yang berkolaborasi atau diakuisisi oleh perusahaan asing akan mendapatkan akses ke teknologi yang lebih maju, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Kamu bisa mengidentifikasi saham-saham di sektor yang menerima investasi ini, seperti Manufaktur atau Teknologi. Kenaikan laba dan pertumbuhan bisnis akibat transfer teknologi dapat menjadi katalis positif untuk harga saham.

3. Peningkatan Akses ke Pasar Global

Dengan masuknya perusahaan asing, terutama yang berorientasi ekspor, negara penerima FDI dapat memperluas aksesnya ke pasar internasional. Perusahaan asing memiliki jaringan distribusi dan basis pelanggan yang sudah mapan di berbagai belahan dunia.

Kolaborasi dengan mereka dapat membuka pintu bagi produk-produk lokal untuk memasuki pasar global, meningkatkan volume ekspor, dan menghasilkan devisa bagi negara.

Perusahaan yang berhasil menembus pasar ekspor dengan bantuan investor asing akan mencatatkan peningkatan pendapatan dari luar negeri. Ini membuat laporan keuangan mereka lebih kuat dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.

Saham-saham ini akan menjadi lebih menarik karena memiliki diversifikasi pasar. Kamu bisa mencari peluang di sektor Barang Konsumsi atau Komoditas yang memiliki jejak ekspor yang kuat.

4. Stimulus Pertumbuhan Ekonomi dan Infrastruktur

FDI adalah sumber modal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi. Dana investasi ini bisa digunakan untuk membangun fasilitas baru, memperluas kapasitas produksi, atau membiayai proyek-proyek infrastruktur besar.

Pertumbuhan ini dapat menciptakan efek domino, merangsang industri pendukung, dan mendorong konsumsi domestik. Selain itu, FDI juga dapat meningkatkan penerimaan pajak bagi pemerintah, yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan dan layanan publik.

Dana investasi asing yang masuk ke sektor infrastruktur akan menggerakkan banyak industri lain. Perusahaan kontraktor, produsen semen, baja, dan material bangunan lainnya (sektor Perindustrian) akan mendapatkan proyek-proyek besar. Peningkatan permintaan ini dapat mendorong pertumbuhan saham-saham tersebut. Perhatikan saham-saham yang menjadi bagian dari rantai pasok proyek infrastruktur besar.

Risiko Investasi Asing: Ancaman bagi Industri Lokal

Di balik keuntungan yang menjanjikan, investasi asing juga membawa sejumlah risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati oleh pemerintah dan regulator.

1. Ancaman terhadap Industri Lokal dan Pesaing Domestik

Masuknya perusahaan asing dengan modal besar dan teknologi canggih dapat menjadi ancaman serius bagi perusahaan lokal yang lebih kecil. Perusahaan asing seringkali memiliki skala ekonomi yang lebih besar, efisiensi yang lebih tinggi, dan dana pemasaran yang tak terbatas, membuat mereka mampu menjual produk dengan harga yang lebih kompetitif. Hal ini dapat menyingkirkan perusahaan-perusahaan lokal dan berpotensi mematikan industri domestik yang belum siap bersaing.

Jika kamu memiliki saham di perusahaan lokal yang bersaing langsung dengan perusahaan asing raksasa, saham tersebut bisa berisiko. Perusahaan asing dengan modal besar dapat melakukan perang harga yang sulit dihadapi oleh perusahaan lokal.

Hal ini bisa menekan margin keuntungan dan kinerja saham perusahaan lokal. Kamu perlu waspada dan melakukan analisis mendalam terhadap posisi kompetitif perusahaan yang kamu miliki.

2. Isu Repatriasi Keuntungan (Profit Repatriation)

Salah satu isu utama yang sering diangkat adalah profit repatriation, yaitu pengembalian keuntungan ke negara asal investor. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan asing di dalam negeri tidak seluruhnya diinvestasikan kembali.

Sebagian besar keuntungan tersebut akan dikirimkan kembali ke negara asal, yang berarti sebagian dari kekayaan yang dihasilkan tidak sepenuhnya tinggal di dalam negeri. Jika jumlahnya sangat besar, hal ini dapat mengganggu neraca pembayaran negara.

Isu ini tidak berdampak langsung pada harga saham harian, tetapi dapat memengaruhi kondisi makroekonomi dalam jangka panjang. Jika keuntungan yang ditarik keluar dari Indonesia terlalu besar, hal ini dapat melemahkan nilai tukar Rupiah.

Pelemahannya dapat membuat saham-saham dengan utang luar negeri menjadi lebih mahal, sementara saham-saham berorientasi ekspor mungkin diuntungkan. Sebagai trader, kamu perlu memantau nilai tukar Rupiah untuk mengantisipasi sentimen pasar.

3. Ketergantungan Ekonomi dan Kontrol Asing

Jika sebuah negara terlalu bergantung pada FDI, hal ini dapat menimbulkan risiko. Perusahaan asing bisa saja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan ekonomi dan politik di dalam negeri, terutama jika mereka menguasai sektor-sektor strategis.

Selain itu, jika terjadi krisis di negara asal investor, mereka bisa saja menarik investasinya secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan gejolak ekonomi yang serius di negara penerima.

Ketika sebuah negara sangat bergantung pada investasi asing, pasar sahamnya bisa menjadi sangat sensitif terhadap sentimen investor global. Jika terjadi krisis ekonomi di negara asal investor, mereka bisa saja menarik investasinya secara besar-besaran dari Indonesia.

Hal ini dapat menyebabkan penjualan panik (panic selling) dan penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kamu harus selalu waspada terhadap berita ekonomi global dan tren arus dana asing (foreign flow).

4. Dampak Lingkungan dan Sosial

Beberapa investasi asing, terutama di sektor ekstraktif seperti pertambangan atau industri berat, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi dan deforestasi. Selain itu, praktik kerja yang berbeda atau kurangnya komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) juga dapat menimbulkan isu sosial di masyarakat lokal.

Isu lingkungan dan sosial bisa menjadi risiko reputasi dan operasional bagi perusahaan. Jika sebuah perusahaan asing terjerat kasus pencemaran lingkungan atau sengketa lahan, sahamnya bisa anjlok. Para trader yang peduli dengan isu Environmental, Social, and Governance (ESG) dapat menghindari saham-saham yang berisiko ini. Analisa risiko di luar laporan keuangan, seperti berita dan isu sosial, menjadi sangat penting.

Investasi asing adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, investasi asing menjadi katalisator yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, inveast asing membawa risiko seperti ancaman terhadap industri lokal, ketergantungan ekonomi, dan isu lingkungan.

Bagi kamu sebagai seorang trader, memahami dinamika ini akan memberikanmu wawasan yang lebih dalam dalam menganalisa pergerakan pasar. Sektor-sektor yang banyak menarik FDI, seperti Teknologi, Manufaktur, dan Energi, mungkin memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebaliknya, kamu juga harus mewaspadai risiko jika terjadi perubahan kebijakan atau kondisi ekonomi global.

Untuk mendapatkan wawasan terkini dan melakukan analisa mendalam terhadap saham-saham pilihanmu, gunakan aplikasi Maybank Trade ID. Dengan berbagai fitur analitik, data pasar real-time, dan berita terkini, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.

Yuk, maksimalkan pengetahuan dan experience trading saham kamu! Segera download atau update aplikasi Maybank Trade ID sekarang dan temukan peluang investasi yang berpotensi tumbuh dari masuknya investasi asing.

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF