Pekan ini merupakan pekan yang sesak dengan sentimen yang akan menentukan arah pasar ke depan. Sederet momentum di dunia internasional dan nasional, pantas dicermati. Mulai dari adanya pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2024, yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 November 2024.
Kemudian, pada tanggal yang sama, pemungutan suarat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan dilaksanakan, waktu setempat. Dua calon presiden, yaitu Kamala Harris dan Donald Trump akan bertarung dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih.
Setelahnya, pada 6 & 7 November 2024, Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar pertemuan untuk menentukan keputusan mengenai suku bunga kebijakan. Pasar telah meramal, The Fed bakal memangkas suku bunga kebijakannya pada November 2024 sebesar 25 basis point (bps). Merujuk CME Fed Watch, sebanyak 98,1% pelaku pasar, meyakini suku bunga The Fed pada pekan ini akan turun ke kisaran 4,50% hingga 4,75%.
Ramainya peristiwa yang mewarnai pekan ini, diyakini para pengamat ekonomi akan mempengaruhi aliran dana asing yang masuk ke pasar berkembang, termasuk ke Indonesia.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun oleh Bank Indonesia (BI), dana asing dalam satu bulan kabur Rp 13,44 triliun dari pasar saham dan kabur Rp 6,7 triliun dari pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Data AS
Ada dua skenario mengenai potensi dana asing selama beberapa waktu ke depan.
Pertama, bila Trump terpilih menjadi Presiden AS. Dana asing akan seret masuk ke Indonesia. Hal ini seiring dengan kebijakan yang akan ditelurkan oleh Trump, seperti insentif pajak. Bila ada penurunan pajak, maka akan ada repatriasi ke dolar AS, yang membuat dolar AS akan relatif menguat karena korporasi akan mencari dolar. Sehingga, ini akan menghambat inflow ke Indonesia.
Kedua, bila Harris terpilih menjadi Presiden AS, maka akan lebih menguntungkan untuk Indonesia. Karena, kebijakan yang ditawarkan oleh Harris lebih netral, sehingga aliran dana tak akan terkonsentrasi di AS saja. Rupiah berpotensi menguat. Namun, situasi ini hanya sementara saja.
Sedangkan untuk faktor dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini masih sesuai perkiraan. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 masih akan berada di kisaran 5% year on year (YOY), sehingga tidak akan menjadi sentimen negatif bagi para pelaku pasar.
Sumber: Kontan
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.
Pekan ini merupakan pekan yang sesak dengan sentimen yang akan menentukan arah pasar ke depan. Sederet momentum di dunia internasional dan nasional, pantas dicermati. Mulai dari adanya pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2024, yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 November 2024.
Kemudian, pada tanggal yang sama, pemungutan suarat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan dilaksanakan, waktu setempat. Dua calon presiden, yaitu Kamala Harris dan Donald Trump akan bertarung dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih.
Setelahnya, pada 6 & 7 November 2024, Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar pertemuan untuk menentukan keputusan mengenai suku bunga kebijakan. Pasar telah meramal, The Fed bakal memangkas suku bunga kebijakannya pada November 2024 sebesar 25 basis point (bps). Merujuk CME Fed Watch, sebanyak 98,1% pelaku pasar, meyakini suku bunga The Fed pada pekan ini akan turun ke kisaran 4,50% hingga 4,75%.
Ramainya peristiwa yang mewarnai pekan ini, diyakini para pengamat ekonomi akan mempengaruhi aliran dana asing yang masuk ke pasar berkembang, termasuk ke Indonesia.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun oleh Bank Indonesia (BI), dana asing dalam satu bulan kabur Rp 13,44 triliun dari pasar saham dan kabur Rp 6,7 triliun dari pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Data AS
Ada dua skenario mengenai potensi dana asing selama beberapa waktu ke depan.
Pertama, bila Trump terpilih menjadi Presiden AS. Dana asing akan seret masuk ke Indonesia. Hal ini seiring dengan kebijakan yang akan ditelurkan oleh Trump, seperti insentif pajak. Bila ada penurunan pajak, maka akan ada repatriasi ke dolar AS, yang membuat dolar AS akan relatif menguat karena korporasi akan mencari dolar. Sehingga, ini akan menghambat inflow ke Indonesia.
Kedua, bila Harris terpilih menjadi Presiden AS, maka akan lebih menguntungkan untuk Indonesia. Karena, kebijakan yang ditawarkan oleh Harris lebih netral, sehingga aliran dana tak akan terkonsentrasi di AS saja. Rupiah berpotensi menguat. Namun, situasi ini hanya sementara saja.
Sedangkan untuk faktor dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini masih sesuai perkiraan. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 masih akan berada di kisaran 5% year on year (YOY), sehingga tidak akan menjadi sentimen negatif bagi para pelaku pasar.
Sumber: Kontan
Disclaimer: Data atau informasi yang tersedia hanya sebagai referensi. Keputusan bertransaksi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengguna.
Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.
Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)