MAKRO

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer mengalami peningkatan pada 2Q24. Indeks harga properti residensial (IHPR) juga tumbuh sebesar 1,76% YoY pada 2Q24, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 1,89% YoY pada 1Q24. Penjualan properti untuk residensial masih mengalami kontraksi sebesar 7,30% YoY pada 2Q24, melambat dari 31,16% YoY pada 1Q24. (Bank Indonesia)

INDUSTRI

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) mulai tahun depan, dan membatalkan pengenaan cukai pada plastik. Cukai untuk gula saat ini diusulkan sebesar Rp1.771 per liter. Menurut Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), harga rata-rata per botol di tingkat produsen adalah Rp3.000. Dengan adanya cukai gula, maka setiap botol akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp600. Ini berarti harga setiap botol akan naik 20%. Akibatnya, kenaikan harga di tingkat konsumen bisa mencapai 30%. Gapmmi juga menghitung bahwa setiap kenaikan harga sebesar 1% akan berdampak negatif terhadap volume penjualan sebanyak 1,7%. (Kontan, halaman 12)

PERUSAHAAN

Agung Podomoro Land (APLN) tengah bersiap untuk melakukan ekspansi proyek redensial ke Kalimantan Timur. APLN akan mengembangkan Borneo Bay Residences di Balikpapan dan hunian The Premiere Hills di Samarinda untuk menjawab tingginya permintaan hunian dan investasi properti dalam menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN). APLN melihat perkembangan ekonomi yang positif sejalan dengan tahap awal pembangunan IKN. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur, angka realisasi investasi di 1Q24 mencapai 22,01% atau sebesar Rp16,73 triliun (+7,84% YoY). Meningkatnya realisasi investasi di Kalimantan Timur merupakan peluang bagi APLN untuk memenuhi kebutuhan investasi properti di daerah tersebut. (Kontan, halaman 11)