Growth vs Value Investing: Panduan Lengkap
17:07, 8 October 2025
Tips and Edu
By Jazzy Refadebby

logo
Source : MSID Investment Education

Di dunia investasi saham, ada dua pendekatan yang paling sering menjadi perdebatan: Growth dan Value Investing. Keduanya memiliki filosofi, target, dan risiko yang berbeda, namun sama-sama bertujuan untuk meraih keuntungan maksimal. Lalu, mana yang lebih baik? Jawabannya tidak sesederhana itu. Untuk menjadi investor yang cerdas, kamu perlu memahami keduanya dan menentukan mana yang paling sesuai dengan profil risiko serta tujuan finansialmu.

 

Mengenal Filosofi di Balik Keduanya

Filosofi dari Value Investing

Value Investing adalah strategi investasi yang berfokus pada pencarian saham yang harganya diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya (undervalued). Konsep ini dipopulerkan oleh Benjamin Graham, bapak dari value investing, dan disempurnakan oleh muridnya yang legendaris, Warren Buffett.

Filosofi utama dari value investing adalah membeli bisnis, bukan sekadar saham. Seorang value investor akan melakukan analisis fundamental mendalam untuk menemukan perusahaan yang sehat secara finansial, memiliki model bisnis yang solid, namun karena sentimen pasar negatif atau kondisi ekonomi yang buruk, harganya sedang "salah harga" atau terdiskon.

Ciri-Ciri Saham Value:

  • Valuasi Rendah: Memiliki rasio Price-to-Earnings (P/E) dan Price-to-Book (P/B) yang lebih rendah dibandingkan rata-rata industri.
  • Perusahaan Mapan & Stabil: Seringkali merupakan perusahaan besar dan mapan (blue chip) dengan rekam jejak yang panjang dan stabil, seperti perbankan, telekomunikasi, atau produsen barang konsumsi.
  • Dividen Stabil: Cenderung membagikan dividen yang konsisten karena sudah tidak terlalu membutuhkan modal untuk ekspansi besar-besaran.
  • Pertumbuhan Stabil: Pertumbuhan pendapatan dan laba cenderung stabil dan tidak terlalu agresif.

Strategi Value Investor:

  1. Analisis Fundamental Mendalam: Fokus pada laporan keuangan, arus kas, utang, dan manajemen perusahaan.
  2. Penghitungan Nilai Intrinsik: Menggunakan berbagai metode untuk menghitung nilai wajar perusahaan. Mereka akan membeli saham hanya jika harga pasar jauh di bawah nilai wajar tersebut, menciptakan "margin of safety."
  3. Investasi Jangka Panjang: Bersabar menunggu hingga pasar menyadari nilai saham tersebut dan harganya kembali ke nilai wajarnya.

Filosofi Dari Growth Investing

Growth Investing adalah strategi yang berfokus pada pembelian saham perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan. Investor dengan gaya ini rela membayar mahal untuk saham tersebut karena meyakini bahwa potensi pertumbuhan laba di masa depan akan membenarkan harga yang saat ini terlihat "mahal." Strategi ini dipopulerkan oleh investor legendaris seperti Peter Lynch dan Philip Fisher.

Filosofi utama dari growth investing adalah membeli perusahaan masa depan, bukan hanya perusahaan hari ini. Mereka mencari perusahaan yang inovatif, memiliki keunggulan kompetitif, dan beroperasi di industri yang sedang berkembang pesat.

Ciri-Ciri Saham Growth:

  • Valuasi Tinggi: Memiliki rasio P/E dan P/B yang tinggi, karena pasar sudah memberikan "premi" atas ekspektasi pertumbuhan di masa depan.
  • Fokus pada Ekspansi: Perusahaan yang terus melakukan ekspansi besar-besaran, baik dalam hal pasar, produk, atau inovasi teknologi.
  • Dividen Rendah/Tidak Ada: Cenderung tidak membagikan dividen, karena laba yang didapat akan diinvestasikan kembali untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.
  • Pertumbuhan Agresif: Laba dan pendapatan tumbuh sangat cepat dan jauh di atas rata-rata industri.

Strategi Growth Investor:

  1. Fokus pada Potensi Pertumbuhan: Menganalisis prospek industri, posisi perusahaan di pasar, dan kemampuan manajemen untuk terus berinovasi.
  2. Tidak Terlalu Khawatir dengan Valuasi: Lebih mementingkan potensi pertumbuhan daripada harga beli. Asalkan perusahaan terus tumbuh pesat, harga saham akan mengikuti.
  3. Investasi Jangka Menengah hingga Panjang: Berharap keuntungan datang dari kenaikan harga saham (capital gain) yang signifikan.

 

Apakah Growth Investing Lebih Menguntungkan?

Secara historis, dalam kondisi pasar bullish (pasar naik), saham growth seringkali memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada saham value. Namun, dalam kondisi pasar bearish (pasar turun) atau resesi, saham value cenderung lebih tahan banting karena fundamentalnya yang kuat.

Potensi keuntungan besar dari growth investing juga diiringi dengan risiko yang lebih tinggi, karena harga yang mahal bisa anjlok jika pertumbuhan perusahaan melambat.

 

Apakah Value Investing Lebih Aman?

Dibandingkan growth investing, value investing sering dianggap lebih aman karena konsep utamanya adalah membeli saham yang sudah terdiskon. Adanya "margin of safety" ini bisa melindungi investor dari kerugian besar jika pasar tiba-tiba berbalik arah.

Namun, tidak ada investasi yang 100% bebas risiko. Saham value bisa saja terus tertekan jika perusahaan ternyata memiliki masalah fundamental yang belum terungkap.

Tidak ada strategi yang superior. Pilihan terbaik tergantung pada dirimu. Jika kamu adalah investor yang sabar, disiplin, dan teliti dalam menganalisis laporan keuangan, value investing mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika kamu adalah investor yang berani mengambil risiko dan memiliki keyakinan pada masa depan perusahaan inovatif, growth investing bisa menjadi pilihan yang lebih menarik.

Kamu bisa mulai dengan mempelajari lebih dalam kedua pendekatan ini, lalu perlahan mulai membangun portofolio yang seimbang sesuai dengan tujuan finansial jangka panjangmu.

Maybank Trade ID hadir sebagai platform trading andalanmu untuk mewujudkan strategi investasimu. Dengan fitur-fitur lengkap, data pasar yang akurat, dan eksekusi transaksi yang cepat, kamu bisa dengan mudah menganalisis valuasi saham, memantau pertumbuhan perusahaan, dan mengambil keputusan investasi, baik sebagai growth investor maupun value investor.

Unduh Aplikasi Maybank Trade ID sekarang juga dan mulai bangun portofolio impianmu. Manfaatkan setiap peluang di pasar modal dan raih keuntungan maksimal bersama Maybank Trade ID!

Growth vs Value Investing: Panduan Lengkap
Tips and Edu
by Jazzy Refadebby
17:07, 8 October 2025
logo
Source : MSID Investment Education

Di dunia investasi saham, ada dua pendekatan yang paling sering menjadi perdebatan: Growth dan Value Investing. Keduanya memiliki filosofi, target, dan risiko yang berbeda, namun sama-sama bertujuan untuk meraih keuntungan maksimal. Lalu, mana yang lebih baik? Jawabannya tidak sesederhana itu. Untuk menjadi investor yang cerdas, kamu perlu memahami keduanya dan menentukan mana yang paling sesuai dengan profil risiko serta tujuan finansialmu.

 

Mengenal Filosofi di Balik Keduanya

Filosofi dari Value Investing

Value Investing adalah strategi investasi yang berfokus pada pencarian saham yang harganya diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya (undervalued). Konsep ini dipopulerkan oleh Benjamin Graham, bapak dari value investing, dan disempurnakan oleh muridnya yang legendaris, Warren Buffett.

Filosofi utama dari value investing adalah membeli bisnis, bukan sekadar saham. Seorang value investor akan melakukan analisis fundamental mendalam untuk menemukan perusahaan yang sehat secara finansial, memiliki model bisnis yang solid, namun karena sentimen pasar negatif atau kondisi ekonomi yang buruk, harganya sedang "salah harga" atau terdiskon.

Ciri-Ciri Saham Value:

  • Valuasi Rendah: Memiliki rasio Price-to-Earnings (P/E) dan Price-to-Book (P/B) yang lebih rendah dibandingkan rata-rata industri.
  • Perusahaan Mapan & Stabil: Seringkali merupakan perusahaan besar dan mapan (blue chip) dengan rekam jejak yang panjang dan stabil, seperti perbankan, telekomunikasi, atau produsen barang konsumsi.
  • Dividen Stabil: Cenderung membagikan dividen yang konsisten karena sudah tidak terlalu membutuhkan modal untuk ekspansi besar-besaran.
  • Pertumbuhan Stabil: Pertumbuhan pendapatan dan laba cenderung stabil dan tidak terlalu agresif.

Strategi Value Investor:

  1. Analisis Fundamental Mendalam: Fokus pada laporan keuangan, arus kas, utang, dan manajemen perusahaan.
  2. Penghitungan Nilai Intrinsik: Menggunakan berbagai metode untuk menghitung nilai wajar perusahaan. Mereka akan membeli saham hanya jika harga pasar jauh di bawah nilai wajar tersebut, menciptakan "margin of safety."
  3. Investasi Jangka Panjang: Bersabar menunggu hingga pasar menyadari nilai saham tersebut dan harganya kembali ke nilai wajarnya.

Filosofi Dari Growth Investing

Growth Investing adalah strategi yang berfokus pada pembelian saham perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat daripada pasar secara keseluruhan. Investor dengan gaya ini rela membayar mahal untuk saham tersebut karena meyakini bahwa potensi pertumbuhan laba di masa depan akan membenarkan harga yang saat ini terlihat "mahal." Strategi ini dipopulerkan oleh investor legendaris seperti Peter Lynch dan Philip Fisher.

Filosofi utama dari growth investing adalah membeli perusahaan masa depan, bukan hanya perusahaan hari ini. Mereka mencari perusahaan yang inovatif, memiliki keunggulan kompetitif, dan beroperasi di industri yang sedang berkembang pesat.

Ciri-Ciri Saham Growth:

  • Valuasi Tinggi: Memiliki rasio P/E dan P/B yang tinggi, karena pasar sudah memberikan "premi" atas ekspektasi pertumbuhan di masa depan.
  • Fokus pada Ekspansi: Perusahaan yang terus melakukan ekspansi besar-besaran, baik dalam hal pasar, produk, atau inovasi teknologi.
  • Dividen Rendah/Tidak Ada: Cenderung tidak membagikan dividen, karena laba yang didapat akan diinvestasikan kembali untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.
  • Pertumbuhan Agresif: Laba dan pendapatan tumbuh sangat cepat dan jauh di atas rata-rata industri.

Strategi Growth Investor:

  1. Fokus pada Potensi Pertumbuhan: Menganalisis prospek industri, posisi perusahaan di pasar, dan kemampuan manajemen untuk terus berinovasi.
  2. Tidak Terlalu Khawatir dengan Valuasi: Lebih mementingkan potensi pertumbuhan daripada harga beli. Asalkan perusahaan terus tumbuh pesat, harga saham akan mengikuti.
  3. Investasi Jangka Menengah hingga Panjang: Berharap keuntungan datang dari kenaikan harga saham (capital gain) yang signifikan.

 

Apakah Growth Investing Lebih Menguntungkan?

Secara historis, dalam kondisi pasar bullish (pasar naik), saham growth seringkali memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada saham value. Namun, dalam kondisi pasar bearish (pasar turun) atau resesi, saham value cenderung lebih tahan banting karena fundamentalnya yang kuat.

Potensi keuntungan besar dari growth investing juga diiringi dengan risiko yang lebih tinggi, karena harga yang mahal bisa anjlok jika pertumbuhan perusahaan melambat.

 

Apakah Value Investing Lebih Aman?

Dibandingkan growth investing, value investing sering dianggap lebih aman karena konsep utamanya adalah membeli saham yang sudah terdiskon. Adanya "margin of safety" ini bisa melindungi investor dari kerugian besar jika pasar tiba-tiba berbalik arah.

Namun, tidak ada investasi yang 100% bebas risiko. Saham value bisa saja terus tertekan jika perusahaan ternyata memiliki masalah fundamental yang belum terungkap.

Tidak ada strategi yang superior. Pilihan terbaik tergantung pada dirimu. Jika kamu adalah investor yang sabar, disiplin, dan teliti dalam menganalisis laporan keuangan, value investing mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika kamu adalah investor yang berani mengambil risiko dan memiliki keyakinan pada masa depan perusahaan inovatif, growth investing bisa menjadi pilihan yang lebih menarik.

Kamu bisa mulai dengan mempelajari lebih dalam kedua pendekatan ini, lalu perlahan mulai membangun portofolio yang seimbang sesuai dengan tujuan finansial jangka panjangmu.

Maybank Trade ID hadir sebagai platform trading andalanmu untuk mewujudkan strategi investasimu. Dengan fitur-fitur lengkap, data pasar yang akurat, dan eksekusi transaksi yang cepat, kamu bisa dengan mudah menganalisis valuasi saham, memantau pertumbuhan perusahaan, dan mengambil keputusan investasi, baik sebagai growth investor maupun value investor.

Unduh Aplikasi Maybank Trade ID sekarang juga dan mulai bangun portofolio impianmu. Manfaatkan setiap peluang di pasar modal dan raih keuntungan maksimal bersama Maybank Trade ID!

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF