Pelajari perbedaan capital gain dan dividen untuk pilih strategi investasi saham terbaik.
Dalam dunia investasi, dua istilah yang sering muncul dan menjadi sumber keuntungan utama adalah dividen dan capital gain. Meskipun secara hasil keduanya dapat meningkatkan nilai portofolio investasi kamu, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki dampak yang unik terhadap strategi investasi, pajak, serta arus kas kamu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara dividen dan capital gain, kelebihan dan kekurangannya, serta cara mengoptimalkannya sesuai tujuan keuangan kamu.
Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sebagai bentuk imbal hasil dari investasi mereka.
Pembayaran dividen bisa dilakukan dalam bentuk uang tunai atau tambahan lembar saham. Ketika sebuah perusahaan mengumumkan dividen, mereka juga menyampaikan tanggal pembayaran, yaitu kapan dividen akan masuk ke rekening pemegang saham.
Secara frekuensi, sebagian besar perusahaan membayar dividen secara kuartal (per tiga bulan) berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mereka, meskipun ada juga beberapa perusahaan yang membayar secara bulanan, semesteran, hingga tahunan.
Ada beberapa jenis dividen berdasarkan bentuk pembayarannya, yaitu:
Terdapat beberapa hal yang harus diketahui para investor terkait dividen mereka ketika mereka berinvestasi terhadap suatu perusahaan yang dituju, yaitu DPR, DPS, dan Dividend Yield.
Apakah yang dimaksud dengan DPR?
Pada pembayaran dividen, Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio jumlah total dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham terhadap laba bersih perusahaan, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Biasanya, pembayaran dividen dilakukan dari seluruh hasil laba bersih mereka kepada pemegang saham.
Jika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp1 miliar dan membagikan dividen sebesar Rp400 juta, maka:
Artinya, 40% dari laba bersih dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Dividend per share (DPS) adalah jumlah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.
DPS biasanya dihitung dengan cara membagi total dividen yang sudah ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan jumlah saham yang beredar.
DPS sendiri merupakan indikator penting bagi para investor untuk mengukur pendapatan yang mereka dapatkan ketika mereka melakukan investasi terhadap perusahaan yang dituju, dikarenakan jumlah DPS yang meningkat dalam periode waktu tertentu dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut sudah sustainable dalam mengatur keuangan dan pendapatan mereka.
Jika sebuah perusahaan membayar total dividen sebesar Rp100.000.000 dan terdapat sebanyak 1 juta saham yang beredar, maka:
Artinya, DPS atau dividen yang diterima per saham adalah Rp100.
Pada pembayaran dividen, dividend yield adalah perbandingan yang menunjukkan seberapa besar dividen yang dibayarkan per saham dibandingkan dengan harga saham, biasanya dalam bentuk persentase.
Sebuah perusahaan membayar Rp100 dalam bentuk dividen per saham. Sedangkan harga saham perusahaan tersebut senilai Rp5.000 per lembar. Maka,
Artinya, dividend yield yang didapatkan adalah 2%.
Capital gain dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk keuntungan yang muncul dari selisih antara harga beli dan harga jual dari suatu aset. Aset yang dimaksud bisa berbentuk berbagai jenis, mulai dari saham, obligasi, properti, hingga usaha. Secara sederhana, capital gain terjadi ketika investor menjual aset investasinya dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan saat membelinya.
Ada dua jenis capital gain yang perlu diketahui, yaitu:
Pada dasarnya, rumus capital gain adalah sebagai berikut:
Misalkan, jika seorang investor ingin menjual produk seperti saham, maka rumusnya adalah:
Misalnya, seorang investor membeli 1 lot (100 lembar) saham seharga Rp50.000 per lembar. Beberapa tahun kemudian, harga lot saham tersebut naik menjadi Rp100.000 per lembar. Maka,
Artinya, jumlah capital gain didapatkan sebesar Rp50.000 per lembar saham atau total keuntungan sebesar Rp5.000.000 per lot saham.
Secara umum, terdapat beberapa perbedaan antara dividen dengan capital gain berdasarkan berbagai aspek penting, yaitu sebagai berikut:
Aspek |
Dividen |
Capital Gain |
Sumber Keuntungan |
Didapatkan dari laba perusahaan |
Didapatkan dari hasil kenaikan harga saham |
Jumlah Keuntungan |
Ditentukan dari perusahaan melalui hasil RUPS |
Tidak menentu; Berdasarkan pergerakan harga saham |
Frekuensi |
Didapatkan secara kuartal berdasarkan jadwal RUPS yang ditentukan oleh perusahaan, bisa juga bulanan, semesteran, hingga tahunan |
Dapat ditentukan oleh investor sendiri |
Keputusan Pembagian |
Ditentukan oleh perusahaan melalui RUPS |
Dapat ditentukan oleh investor sendiri |
Tak hanya itu saja, dividen dan capital gain juga masing-masing memiliki perlakuan pajak yang berbeda.
Untuk dividen, tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 10 persen untuk Wajib Pajak (WP) Pribadi, berdasarkan PPh Pasal 4 (20 persen jika WP Pribadi yang berdomisili di luar negeri berdasarkan PPh Pasal 26) dan 15 persen untuk WP Badan Usaha, berdasarkan PPh Pasal 23.
Sedangkan untuk capital gain, tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 0,1 persen dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham berdasarkan PP nomor 14 tahun 1997.
Baik dividen dan capital gain memiliki keuntungannya masing-masing. Untuk menentukan mana yang lebih baik, jawabannya tergantung pada tujuan keuangan dan profil risiko para investor.
Capital gain yang bersifat dinamis cocok untuk investor yang agresif dan siap melakukan risiko tinggi dalam menyusun strategi investasinya. Sebaliknya, dividen cocok untuk investor yang melakukan strategi jangka panjang yang cenderung defensif, dikarenakan karakteristik dividen sendiri yang relatif stabil dan konsisten.
Maybank Trade ID siap membantu kamu untuk makin paham saham dan ingin menentukan strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan platform yang mudah untuk digunakan dan dibantu dukungan analisis dan riset pasar yang update setiap saat , kamu dapat menyusun strategi yang lebih matang sekaligus mendapatkan pengalaman trading yang mudah dan seamless.
Dengan Maybank Trade ID, kamu dapat memulai investasi saham dan membangun strategi investasi dengan lebih percaya diri, baik untuk kamu yang menginginkan dividen maupun capital gain, dengan platform yang andal dan efisien untuk segala keperluan investasi kamu.
Pelajari perbedaan capital gain dan dividen untuk pilih strategi investasi saham terbaik.
Dalam dunia investasi, dua istilah yang sering muncul dan menjadi sumber keuntungan utama adalah dividen dan capital gain. Meskipun secara hasil keduanya dapat meningkatkan nilai portofolio investasi kamu, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki dampak yang unik terhadap strategi investasi, pajak, serta arus kas kamu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara dividen dan capital gain, kelebihan dan kekurangannya, serta cara mengoptimalkannya sesuai tujuan keuangan kamu.
Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sebagai bentuk imbal hasil dari investasi mereka.
Pembayaran dividen bisa dilakukan dalam bentuk uang tunai atau tambahan lembar saham. Ketika sebuah perusahaan mengumumkan dividen, mereka juga menyampaikan tanggal pembayaran, yaitu kapan dividen akan masuk ke rekening pemegang saham.
Secara frekuensi, sebagian besar perusahaan membayar dividen secara kuartal (per tiga bulan) berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mereka, meskipun ada juga beberapa perusahaan yang membayar secara bulanan, semesteran, hingga tahunan.
Ada beberapa jenis dividen berdasarkan bentuk pembayarannya, yaitu:
Terdapat beberapa hal yang harus diketahui para investor terkait dividen mereka ketika mereka berinvestasi terhadap suatu perusahaan yang dituju, yaitu DPR, DPS, dan Dividend Yield.
Apakah yang dimaksud dengan DPR?
Pada pembayaran dividen, Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio jumlah total dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham terhadap laba bersih perusahaan, yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Biasanya, pembayaran dividen dilakukan dari seluruh hasil laba bersih mereka kepada pemegang saham.
Jika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp1 miliar dan membagikan dividen sebesar Rp400 juta, maka:
Artinya, 40% dari laba bersih dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Dividend per share (DPS) adalah jumlah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.
DPS biasanya dihitung dengan cara membagi total dividen yang sudah ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan jumlah saham yang beredar.
DPS sendiri merupakan indikator penting bagi para investor untuk mengukur pendapatan yang mereka dapatkan ketika mereka melakukan investasi terhadap perusahaan yang dituju, dikarenakan jumlah DPS yang meningkat dalam periode waktu tertentu dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut sudah sustainable dalam mengatur keuangan dan pendapatan mereka.
Jika sebuah perusahaan membayar total dividen sebesar Rp100.000.000 dan terdapat sebanyak 1 juta saham yang beredar, maka:
Artinya, DPS atau dividen yang diterima per saham adalah Rp100.
Pada pembayaran dividen, dividend yield adalah perbandingan yang menunjukkan seberapa besar dividen yang dibayarkan per saham dibandingkan dengan harga saham, biasanya dalam bentuk persentase.
Sebuah perusahaan membayar Rp100 dalam bentuk dividen per saham. Sedangkan harga saham perusahaan tersebut senilai Rp5.000 per lembar. Maka,
Artinya, dividend yield yang didapatkan adalah 2%.
Capital gain dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk keuntungan yang muncul dari selisih antara harga beli dan harga jual dari suatu aset. Aset yang dimaksud bisa berbentuk berbagai jenis, mulai dari saham, obligasi, properti, hingga usaha. Secara sederhana, capital gain terjadi ketika investor menjual aset investasinya dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan saat membelinya.
Ada dua jenis capital gain yang perlu diketahui, yaitu:
Pada dasarnya, rumus capital gain adalah sebagai berikut:
Misalkan, jika seorang investor ingin menjual produk seperti saham, maka rumusnya adalah:
Misalnya, seorang investor membeli 1 lot (100 lembar) saham seharga Rp50.000 per lembar. Beberapa tahun kemudian, harga lot saham tersebut naik menjadi Rp100.000 per lembar. Maka,
Artinya, jumlah capital gain didapatkan sebesar Rp50.000 per lembar saham atau total keuntungan sebesar Rp5.000.000 per lot saham.
Secara umum, terdapat beberapa perbedaan antara dividen dengan capital gain berdasarkan berbagai aspek penting, yaitu sebagai berikut:
Aspek |
Dividen |
Capital Gain |
Sumber Keuntungan |
Didapatkan dari laba perusahaan |
Didapatkan dari hasil kenaikan harga saham |
Jumlah Keuntungan |
Ditentukan dari perusahaan melalui hasil RUPS |
Tidak menentu; Berdasarkan pergerakan harga saham |
Frekuensi |
Didapatkan secara kuartal berdasarkan jadwal RUPS yang ditentukan oleh perusahaan, bisa juga bulanan, semesteran, hingga tahunan |
Dapat ditentukan oleh investor sendiri |
Keputusan Pembagian |
Ditentukan oleh perusahaan melalui RUPS |
Dapat ditentukan oleh investor sendiri |
Tak hanya itu saja, dividen dan capital gain juga masing-masing memiliki perlakuan pajak yang berbeda.
Untuk dividen, tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 10 persen untuk Wajib Pajak (WP) Pribadi, berdasarkan PPh Pasal 4 (20 persen jika WP Pribadi yang berdomisili di luar negeri berdasarkan PPh Pasal 26) dan 15 persen untuk WP Badan Usaha, berdasarkan PPh Pasal 23.
Sedangkan untuk capital gain, tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 0,1 persen dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham berdasarkan PP nomor 14 tahun 1997.
Baik dividen dan capital gain memiliki keuntungannya masing-masing. Untuk menentukan mana yang lebih baik, jawabannya tergantung pada tujuan keuangan dan profil risiko para investor.
Capital gain yang bersifat dinamis cocok untuk investor yang agresif dan siap melakukan risiko tinggi dalam menyusun strategi investasinya. Sebaliknya, dividen cocok untuk investor yang melakukan strategi jangka panjang yang cenderung defensif, dikarenakan karakteristik dividen sendiri yang relatif stabil dan konsisten.
Maybank Trade ID siap membantu kamu untuk makin paham saham dan ingin menentukan strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan platform yang mudah untuk digunakan dan dibantu dukungan analisis dan riset pasar yang update setiap saat , kamu dapat menyusun strategi yang lebih matang sekaligus mendapatkan pengalaman trading yang mudah dan seamless.
Dengan Maybank Trade ID, kamu dapat memulai investasi saham dan membangun strategi investasi dengan lebih percaya diri, baik untuk kamu yang menginginkan dividen maupun capital gain, dengan platform yang andal dan efisien untuk segala keperluan investasi kamu.
Trading yang Mulus dan Efisien
Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.
Advanced Analytics dan Real-Time Data
Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.
Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Alamat Kantor Pusat
Maybank Sekuritas Indonesia
Sentral Senayan III Lantai 22,
Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta 10270
Jam Operasional
Senin - Jumat
Pukul 08.30 - 16.30
Pada Hari Kerja
PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)