Belajar Analisa Teknikal Saham untuk Pemula
13:45, 19 September 2025
Tips and Edu
By Jazzy Refadebby

logo
Source : MSID Investment Education

Saat kamu memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, pasti kamu akan bertemu dengan istilah analisa teknikal. Analisa ini merupakan salah satu dari dua pendekatan utama yang digunakan oleh investor untuk memprediksi pergerakan harga saham, selain analisa fundamental. Analisa teknikal berfokus pada studi data harga dan volume historis.

Memahami Dasar-Dasar Analisa Teknikal

Analisa teknikal didasarkan pada tiga asumsi utama:

  • Semua informasi telah tercermin dalam harga.
    Para penganut analisa teknikal percaya bahwa semua faktor yang dapat memengaruhi harga, seperti berita, laporan keuangan, dan sentimen pasar, sudah tercermin dalam harga saham saat ini.
  • Harga bergerak dalam tren.
    Harga saham tidak bergerak secara acak, melainkan cenderung bergerak dalam arah yang jelas, yang disebut tren. Tren ini dapat berupa uptrend (tren naik), downtrend (tren turun), atau sideways (tren mendatar).
  • Sejarah cenderung berulang.
    Pola pergerakan harga yang terjadi di masa lalu cenderung terulang di masa depan. Konsep ini menjadi dasar dari berbagai pola grafik dan indikator teknikal.

Senjata Utama Dalam Analisa Teknikal

Untuk membaca pergerakan tren, kamu perlu menggunakan beberapa alat penting yang tersedia di platform trading atau aplikasi investasi, seperti:

1. Candlestick Chart

Grafik ini adalah representasi visual dari pergerakan harga saham. Setiap candlestick memberikan informasi tentang harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low) dalam suatu periode waktu tertentu (misalnya, harian, mingguan, atau bulanan).

Candle hijau/putih menandakan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, yang menunjukkan kenaikan harga.

Candle merah/hitam menandakan harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, yang menunjukkan penurunan harga.

2. Garis Trend (Trendline)

Garis tren adalah garis lurus yang ditarik untuk menghubungkan serangkaian titik tertinggi atau terendah.

  • Uptrend line ditarik dengan menghubungkan titik terendah pada tren naik.
  • Downtrend line ditarik dengan menghubungkan titik tertinggi pada tren turun. Garis-garis ini membantu kamu untuk memvisualisasikan arah tren dan mengidentifikasi level support dan resistance.

3. Support dan Resistance

Support adalah level harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan atau membalikkan tren penurunan. Ini adalah area di mana banyak investor cenderung membeli, sehingga mencegah harga turun lebih jauh.

Resistance adalah level harga di mana tekanan jual cukup kuat untuk menghentikan atau membalikkan tren kenaikan. Ini adalah area di mana banyak investor cenderung menjual.

Memanfaatkan Indikator Teknis

Selain alat dasar di atas, analisa teknikal juga menggunakan indikator teknis yang membantu kamu memahami kondisi pasar dan memvalidasi sinyal trading. Indikator ini dihitung dari data harga dan volume historis.

1. Moving Average (MA)

Moving Average adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan. Indikator ini menghitung rata-rata harga saham selama periode waktu tertentu. Fungsinya adalah untuk menghaluskan pergerakan harga yang berfluktuasi dan menunjukkan arah tren yang lebih jelas.

  • Simple Moving Average (SMA): Rata-rata sederhana dari harga penutupan.
  • Exponential Moving Average (EMA): Memberikan bobot lebih pada harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga. Ketika harga saham berada di atas moving average (MA), itu seringkali dianggap sebagai sinyal bullish (tren naik). Sebaliknya, ketika harga di bawah MA, itu dianggap sebagai sinyal bearish (tren turun).

2. Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Nilainya berkisar antara 0 hingga 100.

  • Overbought (Jenuh Beli): Ketika RSI berada di atas 70, ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin telah naik terlalu cepat dan berisiko mengalami koreksi atau penurunan.
  • Oversold (Jenuh Jual): Ketika RSI berada di bawah 30, ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin telah turun terlalu jauh dan berpotensi mengalami pembalikan arah atau kenaikan.

3. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD adalah indikator tren yang mengukur hubungan antara dua moving average. Indikator ini terdiri dari tiga komponen:

  • Garis MACD (dihitung dari selisih dua EMA).
  • Garis Sinyal (EMA dari garis MACD).
  • Histogram (selisih antara garis MACD dan garis sinyal). Sinyal beli (buy signal) terjadi saat garis MACD melintasi garis sinyal dari bawah ke atas. Sinyal jual (sell signal) terjadi saat garis MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah.

Sinyal BELI
Terjadi saat garis biru (MACD Line) naik memotong garis oranye (Signal Line). Bar di bawah biasanya berubah menjadi hijau. Ini tanda harga mungkin akan naik.

Sinyal JUAL
Terjadi saat garis biru (MACD Line) turun memotong garis oranye (Signal Line). Bar di bawah biasanya berubah menjadi merah. Ini tanda harga mungkin akan turun.

Langkah-Langkah Praktis Membaca Analisa Teknikal

Langkah 1: Tentukan Kerangka Waktu (Timeframe)

Sebelum memulai, tentukan kerangka waktu investasi kamu. Apakah kamu seorang trader harian (day trader), swing trader (beberapa hari hingga minggu), atau investor jangka panjang? Pilihan kerangka waktu akan memengaruhi grafik dan indikator yang kamu gunakan. Misalnya, day trader mungkin akan melihat grafik 5 menit, sementara investor jangka panjang akan melihat grafik harian atau mingguan.

Langkah 2: Identifikasi Tren Utama

Lihatlah grafik harga saham. Gunakan mata kamu untuk melihat apakah harga secara keseluruhan sedang naik, turun, atau sideways. Kamu bisa menambahkan garis tren untuk memvalidasi observasi ini.

Langkah 3: Gunakan Indikator untuk Konfirmasi

Setelah mengidentifikasi tren, gunakan setidaknya dua hingga tiga indikator teknis untuk mengkonfirmasi sinyal kamu. Contohnya, jika kamu melihat tren naik, kamu bisa mengonfirmasinya dengan:

  • Harga saham berada di atas moving average.
  • RSI berada di level netral atau tidak overbought.
  • MACD menunjukkan sinyal bullish (misalnya, garis MACD di atas garis sinyal).

Langkah 4: Tentukan Level Support dan Resistance

Identifikasi area support dan resistance pada grafik. Level ini sangat penting untuk menentukan di mana kamu akan membeli (dekat support) atau menjual (dekat resistance). Ketika level ini berhasil ditembus (breakout), itu bisa menjadi sinyal pergerakan harga yang signifikan.

Langkah 5: Praktikkan dan Kelola Risiko

Analisa teknikal bukanlah ilmu pasti. Selalu ada risiko, dan sinyal dapat menjadi salah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan manajemen risiko yang baik. Tentukan level stop-loss (batas kerugian) kamu untuk membatasi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi.

Meskipun artikel ini berfokus pada analisa teknikal, jangan lupakan pentingnya analisa fundamental. Analisa fundamental memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan dan prospek bisnis perusahaan. Menggabungkan kedua jenis analisa ini dapat memberikan kamu pandangan yang lebih holistik dan akurat sebelum membuat keputusan investasi.

Memahami analisa teknikal memang membutuhkan waktu dan latihan. Kamu bisa mulai dengan mempraktikkan apa yang kamu pelajari menggunakan platform yang menyediakan fitur analisa teknikal yang lengkap. Salah satu aplikasi yang bisa kamu manfaatkan adalah Maybank Trade ID.

Dengan Maybank Trade ID, kamu tidak hanya bisa bertransaksi saham, tetapi juga memiliki akses ke berbagai fitur analisa teknikal. Maybank Trade ID dirancang untuk membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi. Unduh Maybank Trade ID sekarang dan mulailah perjalanan investasi kamu dengan langkah yang tepat!

Belajar Analisa Teknikal Saham untuk Pemula
Tips and Edu
by Jazzy Refadebby
13:45, 19 September 2025
logo
Source : MSID Investment Education

Saat kamu memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, pasti kamu akan bertemu dengan istilah analisa teknikal. Analisa ini merupakan salah satu dari dua pendekatan utama yang digunakan oleh investor untuk memprediksi pergerakan harga saham, selain analisa fundamental. Analisa teknikal berfokus pada studi data harga dan volume historis.

Memahami Dasar-Dasar Analisa Teknikal

Analisa teknikal didasarkan pada tiga asumsi utama:

  • Semua informasi telah tercermin dalam harga.
    Para penganut analisa teknikal percaya bahwa semua faktor yang dapat memengaruhi harga, seperti berita, laporan keuangan, dan sentimen pasar, sudah tercermin dalam harga saham saat ini.
  • Harga bergerak dalam tren.
    Harga saham tidak bergerak secara acak, melainkan cenderung bergerak dalam arah yang jelas, yang disebut tren. Tren ini dapat berupa uptrend (tren naik), downtrend (tren turun), atau sideways (tren mendatar).
  • Sejarah cenderung berulang.
    Pola pergerakan harga yang terjadi di masa lalu cenderung terulang di masa depan. Konsep ini menjadi dasar dari berbagai pola grafik dan indikator teknikal.

Senjata Utama Dalam Analisa Teknikal

Untuk membaca pergerakan tren, kamu perlu menggunakan beberapa alat penting yang tersedia di platform trading atau aplikasi investasi, seperti:

1. Candlestick Chart

Grafik ini adalah representasi visual dari pergerakan harga saham. Setiap candlestick memberikan informasi tentang harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low) dalam suatu periode waktu tertentu (misalnya, harian, mingguan, atau bulanan).

Candle hijau/putih menandakan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, yang menunjukkan kenaikan harga.

Candle merah/hitam menandakan harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, yang menunjukkan penurunan harga.

2. Garis Trend (Trendline)

Garis tren adalah garis lurus yang ditarik untuk menghubungkan serangkaian titik tertinggi atau terendah.

  • Uptrend line ditarik dengan menghubungkan titik terendah pada tren naik.
  • Downtrend line ditarik dengan menghubungkan titik tertinggi pada tren turun. Garis-garis ini membantu kamu untuk memvisualisasikan arah tren dan mengidentifikasi level support dan resistance.

3. Support dan Resistance

Support adalah level harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan atau membalikkan tren penurunan. Ini adalah area di mana banyak investor cenderung membeli, sehingga mencegah harga turun lebih jauh.

Resistance adalah level harga di mana tekanan jual cukup kuat untuk menghentikan atau membalikkan tren kenaikan. Ini adalah area di mana banyak investor cenderung menjual.

Memanfaatkan Indikator Teknis

Selain alat dasar di atas, analisa teknikal juga menggunakan indikator teknis yang membantu kamu memahami kondisi pasar dan memvalidasi sinyal trading. Indikator ini dihitung dari data harga dan volume historis.

1. Moving Average (MA)

Moving Average adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan. Indikator ini menghitung rata-rata harga saham selama periode waktu tertentu. Fungsinya adalah untuk menghaluskan pergerakan harga yang berfluktuasi dan menunjukkan arah tren yang lebih jelas.

  • Simple Moving Average (SMA): Rata-rata sederhana dari harga penutupan.
  • Exponential Moving Average (EMA): Memberikan bobot lebih pada harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga. Ketika harga saham berada di atas moving average (MA), itu seringkali dianggap sebagai sinyal bullish (tren naik). Sebaliknya, ketika harga di bawah MA, itu dianggap sebagai sinyal bearish (tren turun).

2. Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Nilainya berkisar antara 0 hingga 100.

  • Overbought (Jenuh Beli): Ketika RSI berada di atas 70, ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin telah naik terlalu cepat dan berisiko mengalami koreksi atau penurunan.
  • Oversold (Jenuh Jual): Ketika RSI berada di bawah 30, ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin telah turun terlalu jauh dan berpotensi mengalami pembalikan arah atau kenaikan.

3. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD adalah indikator tren yang mengukur hubungan antara dua moving average. Indikator ini terdiri dari tiga komponen:

  • Garis MACD (dihitung dari selisih dua EMA).
  • Garis Sinyal (EMA dari garis MACD).
  • Histogram (selisih antara garis MACD dan garis sinyal). Sinyal beli (buy signal) terjadi saat garis MACD melintasi garis sinyal dari bawah ke atas. Sinyal jual (sell signal) terjadi saat garis MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah.

Sinyal BELI
Terjadi saat garis biru (MACD Line) naik memotong garis oranye (Signal Line). Bar di bawah biasanya berubah menjadi hijau. Ini tanda harga mungkin akan naik.

Sinyal JUAL
Terjadi saat garis biru (MACD Line) turun memotong garis oranye (Signal Line). Bar di bawah biasanya berubah menjadi merah. Ini tanda harga mungkin akan turun.

Langkah-Langkah Praktis Membaca Analisa Teknikal

Langkah 1: Tentukan Kerangka Waktu (Timeframe)

Sebelum memulai, tentukan kerangka waktu investasi kamu. Apakah kamu seorang trader harian (day trader), swing trader (beberapa hari hingga minggu), atau investor jangka panjang? Pilihan kerangka waktu akan memengaruhi grafik dan indikator yang kamu gunakan. Misalnya, day trader mungkin akan melihat grafik 5 menit, sementara investor jangka panjang akan melihat grafik harian atau mingguan.

Langkah 2: Identifikasi Tren Utama

Lihatlah grafik harga saham. Gunakan mata kamu untuk melihat apakah harga secara keseluruhan sedang naik, turun, atau sideways. Kamu bisa menambahkan garis tren untuk memvalidasi observasi ini.

Langkah 3: Gunakan Indikator untuk Konfirmasi

Setelah mengidentifikasi tren, gunakan setidaknya dua hingga tiga indikator teknis untuk mengkonfirmasi sinyal kamu. Contohnya, jika kamu melihat tren naik, kamu bisa mengonfirmasinya dengan:

  • Harga saham berada di atas moving average.
  • RSI berada di level netral atau tidak overbought.
  • MACD menunjukkan sinyal bullish (misalnya, garis MACD di atas garis sinyal).

Langkah 4: Tentukan Level Support dan Resistance

Identifikasi area support dan resistance pada grafik. Level ini sangat penting untuk menentukan di mana kamu akan membeli (dekat support) atau menjual (dekat resistance). Ketika level ini berhasil ditembus (breakout), itu bisa menjadi sinyal pergerakan harga yang signifikan.

Langkah 5: Praktikkan dan Kelola Risiko

Analisa teknikal bukanlah ilmu pasti. Selalu ada risiko, dan sinyal dapat menjadi salah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan manajemen risiko yang baik. Tentukan level stop-loss (batas kerugian) kamu untuk membatasi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi.

Meskipun artikel ini berfokus pada analisa teknikal, jangan lupakan pentingnya analisa fundamental. Analisa fundamental memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan dan prospek bisnis perusahaan. Menggabungkan kedua jenis analisa ini dapat memberikan kamu pandangan yang lebih holistik dan akurat sebelum membuat keputusan investasi.

Memahami analisa teknikal memang membutuhkan waktu dan latihan. Kamu bisa mulai dengan mempraktikkan apa yang kamu pelajari menggunakan platform yang menyediakan fitur analisa teknikal yang lengkap. Salah satu aplikasi yang bisa kamu manfaatkan adalah Maybank Trade ID.

Dengan Maybank Trade ID, kamu tidak hanya bisa bertransaksi saham, tetapi juga memiliki akses ke berbagai fitur analisa teknikal. Maybank Trade ID dirancang untuk membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi. Unduh Maybank Trade ID sekarang dan mulailah perjalanan investasi kamu dengan langkah yang tepat!

hero
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
icon

Trading yang Mulus dan Efisien

Buka potensi trading saham dengan Maybank Trade ID, aplikasi andalan Anda untuk trading yang mulus dan efisien. Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai, platform kami menjamin pengalaman perdagangan yang lancar.

icon

Advanced Analytics dan Real-Time Data

Maybank Trade ID menyediakan data pasar real-time dan analisis lanjutan, memberi Anda kekuatan untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi. Tetap selangkah lebih maju dari pasar dengan platform canggih kami.

icon

Dipercaya oleh Ribuan Orang

Bergabunglah dengan ribuan trader yang mempercayai Maybank Trade ID untuk kebutuhan investasi mereka. Unduh sekarang dan mulailah perjalanan Anda menuju trading yang lebih cerdas dengan alat intuitif dan dukungan yang dapat diandalkan.

Download New Maybank Trade ID by clicking these buttons below
App Store
Play Store
Maybank Trade ID, Investasi Pintar dan Cepat
hero
Trading yang Mulus dan Efisien
hero
Advanced Analytics dan Real-Time Data
hero
Dipercaya oleh Ribuan Orang
Download Maybank Trade ID
app-storeapp-store

Alamat Kantor Pusat Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo KSEILogo IDLogo SIPFLogo Nabung

Alamat Kantor Pusat

Maybank Sekuritas Indonesia

Sentral Senayan III Lantai 22,

Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno,

Senayan, Jakarta 10270

Jam Operasional

Senin - Jumat

Pukul 08.30 - 16.30

Pada Hari Kerja

iconiconicon

PT Maybank Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Logo IDXLogo Nabung
Logo KSEILogo IDLogo SIPF